Mantan Presiden Maladewa Abdullah Yameen Ditahan Karena Kasus Pencucian Uang
Pengadilan di Maladewa, sebuah negara di kawasan Lautan India, telah memerintahkan penahanan mantan presiden Abdulla Yameen dengan…
Pemilu yang baru dilaksanakan ketiga kalinya sejak demokrasi multi partai dipulihkan sejak tahun 2008 dimenangkan oleh Ibrahim Solih, yang dalam kampanye menjanjikan akan menyelidiki kasus korupsi di pemerintahan Yameen.
Belasan lawan politik Yameen, termasuk adik tirinya sendiri Maumoon Abdul Gayoom — dipenjarkan semasa pemerintahan Yameen menyusul pengadilan yang dituduh dilakukan tanpa proses yang adil.
Gayoom dibebaskan dengan jaminan seminggu setelah kekalahan Yameen.

Seorang mantan presiden lain Mohamed Nasheed yang dipenjara selama setahun karena tuduhan terorisme di bawah pemerintahan Yameen namun kemudian mendapat suaka politik di Inggris, kembali ke Maladewa setelah Yameen kalah dalam pemilu.
Mahkamah Agung kemudian membatalkan keputusan bersalah terhadap Nasheed bulan November.
Nasheed sekarang menjadi salah seorang penaehat pribadi Solih dan akan mencalonkan diri dalam pemilu bulan April.
Kepada kantor berita AP, Nasheed mengatakan penyelidikan terpisah mengenai kecurigaan bahwa Yameen melakukan pencucian uang internasional terus berlanjut.
Nasheed mengatakan bahwa pemerintah Maladewa yang memiliki banyak uang meminta China mengurangi sebagian yang berjumlah 3 miliar, dan mengatakan sebagian dana tersebut kemudian masuk ke kantong Yameen sendiri.
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini
Reuters/AP