Senin, 6 Oktober 2025
ABC World

Mantan Presiden Maladewa Abdullah Yameen Ditahan Karena Kasus Pencucian Uang

Pengadilan di Maladewa, sebuah negara di kawasan Lautan India, telah memerintahkan penahanan mantan presiden Abdulla Yameen dengan…

Pengadilan di Maladewa, sebuah negara di kawasan Lautan India, telah memerintahkan penahanan mantan presiden Abdulla Yameen dengan tuduhan melakukan pencucian uang.

Kasus korupsi Maladewa

Yameen, yang semasa pemerintahan menjalin hubungan erat dengan China dituduh menerima dana 1 juta (sekitar Rp 15 miliar) milik pemerintah leewat sebuah perusahaan swasta bernama SOF Private Limited.

Perusahan ini sudah terkena kasus korupsi menyewakan sebuah pulau di negara tersebut untuk pembangunan hotel.

Abdullah Yameen membantah tuduhan tersebut.

Setelah sidang selama dua setengah jam, pihak penuntut meminta pengadilan untuk menahan mantan presiden tersebut.

Pengacara pemerintah Aishath Mohamed mengatkan dokumen yang ada menunjukkan Yameen berusaha mempengaruhi saksi-saksi dan menawarkan uang kepada mereka guna mengubah pernyataan.

Pengadilan kemudian memutuskan bahwa Yameen, yang hadir sendiri di pengadilan, untuk ditahan sampai sidang selesai.

Sidang awal mengenai kasus pencucian uang ini diperkirakan akan dimulai minggu depan.

Maladewa akan melakukan pemilihan anggota parlemen tanggal 6 April dengan masalah korupsi akan menjadi tema utama dalam kampanye.

Hari Jumat Presiden Ibrahim Mohamed Solih menghentikan dua menteri pemerintah berkenaan dengan transaksi keuangan yang dilakukan dengan SOF Private.

Skandal ini sudah juga melibatkan beberapa pengusaha dan politisi lain, dimana semuanya membantah telah melakukan kesalahan.

Pihak SOF belum bisa dihubungi untuk mendapatkan komentar.

Komisi Anti Korupsi Maladewa di tahun 2016 menemukan bahwa SOF, sebuah perusahaan yang didirikan oleh mantan menteri pariwisata Ahmed Adeeb dilakukan untuk mencuci uang lebih dari 92 juta dari Badan Pariwisata Maladewa.

Memenjarakan lawan politik

Yameen gagal menjadi presiden dalam pemilihan bulan September lalu setelah lima tahun berkuasa dimana semasa pemerintahannya dia banyak dituduh melakukan korupsi dan salah kelola.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved