Minggu, 5 Oktober 2025
ABC World

Bukti Kejahatan Perang Suriah Dinilai Terkuat Sejak Persidangan Nazi

Bukti kejahatan perang sering sulit ditemukan -ia hancur dalam konflik, atau memang tidak ada catatan yang tersimpan.Namun jaksa penuntut…

Bukti kejahatan perang sering sulit ditemukan -ia hancur dalam konflik, atau memang tidak ada catatan yang tersimpan.

Namun jaksa penuntut kejahatan perang, Stephen Rapp, mengatakan bahwa bukti kejahatan perang di Suriah adalah yang terkuat sejak kejahatan perang Nazi dalam Perang Dunia II.

Dan ia berpikir bahwa penuntutan terhadap pejabat tertinggi rezim Suriah, termasuk Presiden Bashar al-Assad, tak bisa dihindari.

Rapp mengatakan, kelompok yang dipimpinnya, Komisi untuk Keadilan dan Akuntabilitas Internasional (CIJA), bekerja dengan warga Suriah di dalam negeri dan telah mampu mengakses lebih dari 750.000 halaman dokumen rezim di sana.

"Ini adalah bukti kuat yang belum kami miliki sejak Nuremberg, ketika Nazi dituntut," katanya.

Seperti Nazi, rezim Suriah menulis semuanya.

"Mereka [memiliki] komite keamanan, komite populer, pusat komando krisis nasional - ada sejumlah besar informasi," jelas Rapp.

Data yang dikumpulkan tentang kekejaman lebih komprehensif daripada yang dilihatnya dari era pasca-perang, termasuk kejahatan di Rwanda dan Liberia.

CIJA telah mempekerjakan hampir 100 warga Suriah dan Irak di dalam negeri, dan beberapa di luar itu, yang terus memiliki akses di dalam negeri, termasuk mantan polisi, mantan pengacara dan lainnya yang "tahu sistem, yang berbicara bahasa setempat dan bisa mengumpulkan informasi ini."

Rapp mengatakan, organisasinya memiliki 600.000 video yang berasal dari Suriah, direkam dengan ponsel pintar individu, dan kelompok lain, Arsip Suriah, memiliki 2 juta rekaman video.

Beberapa bukti telah disediakan oleh mantan fotografer forensik di dalam polisi militer Suriah yang tugasnya mengambil foto ratusan mayat yang tiba di rumah sakit militer setiap harinya.

"Kami bisa mengidentifikasi setidaknya 800 korban, dan mereka hampir semua demonstran sipil," kata Rapp.

"[Mereka] umumnya warga sipil yang telah disiksa sampai mati dalam tahanan militer Suriah."

"Dan yang tertulis di tubuh mereka adalah nomor tempat di mana mereka terbunuh."

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved