Selasa, 7 Oktober 2025
ABC World

Pemilu 2019 Dinilai Tak Pengaruhi Perekonomian Indonesia

Pakar ekonomi dan praktisi bisnis memperkirakan Pemilu 2019 kurang memengaruhi perekonomian Indonesia. Faktor eksternal dan fundamental…

Pakar ekonomi dan praktisi bisnis memperkirakan Pemilu 2019 kurang memengaruhi perekonomian Indonesia. Faktor eksternal dan fundamental dinilai lebih berperan memengaruhi ekonomi domestik negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia ini ke depan.

Sekitar lima bulan lagi, masyarakat Indonesia akan menyambut Pemilihan Umum (Pemilu) -gelaran yang dianggap banyak orang sebagai pesta demokrasi. Para pemilih tak hanya akan menentukan wakil rakyat di lembaga legislatif tapi juga pemimpin yang menahkodai Indonesia 5 tahun berikutnya.

Beberapa kalangan menilai Pemilu memberikan harapan baru, termasuk untuk urusan ekonomi. Pemilu bahkan dinilai akan memberi dampak positif.

"Saya sepakat kalau Pemilu akan memberi dampak positif. Tiap 5 tahun kita mulai mencari harapan baru. Sebenarnya tiap Pemilu kita selalu membuat harapan baru," kata Shinta Kamdani, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) di Forum Ekonomi Indonesia (IEF), Jakarta (21/11/2018).

Pendapat lain mengaitkan perputaran uang yang sangat besar karena aktivitas belanja yang cukup besar dari calon wakil rakyat selama periode kampanye.

"Akan ada sirkulasi uang yang sangat banyak, mengingat kampanye. Ada 28.000 orang yang akan berkampanye," ujar Parlindungan Purba, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPR) RI.

Menurut anggota DPD dari Sumatera Utara ini, Pemilu merupakan rutinitas politik dan meminta masyarakat untuk tak khawatir.

"Saya sudah maju tiga kali. Ya, investor memang menunggu siapa pemimpin kita berikutnya tapi saya bilang tidak ada masalah, bisnis berjalan seperti biasa," katanya di forum yang serupa dengan Shinta.

Saat ini, Indonesia dipandang masih memiliki persepsi ekonomi yang bagus di mata investor. Tantangan justru dinilai akan berasal dari hal eksternal.

"Jika kita melihat indikator dasar, kami adalah salah satu yang terbaik di dunia," kata Fauzi Ichsan, Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Indonesia, pembicara lain di panel tersebut.

"Investor akan lebih mengkhawatirkan perang dagang AS-China ketimbang Pemilu. Pemilu 2019 justru bagus untuk pertumbuhan Ekonomi," sebutnya.

Tanggapan senada juga muncul dari kalangan bisnis. Ketua APINDO, Shinta Kamdani, mengatakan Pemilu tidak cukup kuat untuk memberi dampak terhadap perekonomian Indonesia.

"Jadi sebenarnya apa yang terjadi secara global pada saat ini adalah uncertainty (ketidakpastian). Kebijakan Amerika, perang dagang dengan Tiongkok (China), dan ini semua menyebabkan ketidakpastian. Itu sebenarnya yang lebih mengkhawatirkan," jelasnya kepada ABC selepas panel IEF (21/11).

Shinta menyoroti posisi Indonesia dalam menghadapi fenomena ekonomi global saat ini dan bagaimana negara ini bisa mendapat lebih banyak manfaat.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved