Minggu, 5 Oktober 2025
ABC World

Sosok Korban Teror Melbourne Dirindukan Pelanggannya, Termasuk dari Indonesia

Sisto Malaspina, 74 tahun, tewas dalam serangan mematikan di jantung kota Melbourne, kawasan padat Bourke St, Jumat sore (9/11/2018).…

Dinding dan rak dipenuhi oleh sejumlah poster-poster dan barang-barang yang lengkap dengan tanda tangan pesohor dunia.

"Semuanya datang kesini, presiden, orang terkenal, orang yang tidak begitu terkenal, dan nyaris semua Perdana Menteri Australia," tambah Sisto.

Sisto juga menceritakan rahasia cita rasa kopi yang sama selama puluhan tahun adalah mesin kopinya.

"Mesin pembuat kopi ini sudah lama, sudah sekitar 20 tahun," jelasnya.

"Bisa bertahan lama karena kami memperlakukannya dengan respek yang besar."

"Pasangan saya cemburu dengan mesin ini, karena saya menghabiskan lebih banyak waktu disini," ujarnya sambil tertawa.

Dirindukan banyak pelanggan

Josh Raygor, warga Melbourne yang berada di tempat kejadian mengatakan melihat Sisto berada di pinggir jalan dan bersama warga lainnya berusaha menyelamatkannya.

"Saya mulai berbicara kepadanya dan seseorang memegang kepalanya dan kita mencoba berikan nafas bantuan," ujar Josh.

"Kita menunggu, menunggu lama dan berharap ia bisa selamat, tetapi kita sudah siapkan diri untuk yang terburuk."

Sejak Sabtu pagi (17/11) warga Melbourne terus berdatangan ke Pellegrini yang tutup sementara. Mereka menyampaikan belangsungkawa dan karangan bunga terlihat meluap hingga ke trotoar.

Untuk pertama kali sejak kematian pemiliknya, Pellegrini baru dibuka hari Selasa (13/11). Kedai kopi tertua di Melbourne tersebut juga menghidangkan kopi jenis \'long black\' secara gratis kepada pelanggannya. Minuman ini adalah kesukaan Sisto semasa hidupnya.

Sejumlah politisi juga datang, termasuk Perdana Menteri Australia, Scott Morrison yang menyempatkan datang ke Melbourne sebelum menghadiri pertemuan tinggi ASEAN di Singapura yang dimulai hari Rabu (14/11).

"Sangat merindukannya disini, hanya lewat mendengarkan kisah-kisah Sisto. Ada begitu banyak orang di sini, merayakan kehidupannya yang dijalani dengan baik, terlepas pada akhirnya diambil dengan kejam," ujar PM Morrison yang memesan kopi jenis \'flat white\'.

Menanggapi aksi serangan di Bourke St, PM Morrison menyalahkan radikalisasi Islam sebagai penyebabnya.

Tetapi ia menepis tudingan jika pernyataannya adalah usaha politik untuk bisa membantu perolehan suara partainya di pemilihan umum negara bagian Victoria.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved