Nurhayati Terus Mencari Suaminya di Balaroa yang Ditelan Bumi
Jumlah pasti korban tewas akibat gempa bumi dan tsunami pekan lalu di Sulteng tampaknya tak akan pernah diketahui. Warga yang kehilangan…
Sepintas Petobo tampak seperti terkena tsunami, namun bukan air yang datang melainkan lumpur.

Letak Petobo juga jauh dari garis pantai. Sutopo juga menyebut likuifaksi sebagai penyebab.
Seorang warga Petobo bernama Aswar menceritakan tidak berada di rumah saat kejadian. Belakangan ketika kembali ke sana, dia sudah tidak melihat rumahnya lagi.
"Tertelan lumpur. Saya tak tahu lagi di mana," katanya.
Dia mengatakan satu-satunya yang tersisa hanya sebuah lemari miliknya yang terlihat di sekitar situ.
Pihak Basarnas sudah berada di Petobo dan sudah memulai langkah-langkah membersihkan akses jalan ke sana. Sejauh ini sudah ditemukan 200 mayat.
Sama dengan Balaroa, Petobo mungkin terlalu sulit untuk dipulihkan kembali. Atau untuk menggali setiap mayat yang tertimbun. Tampaknya, kampung ini tak bisa lagi dihuni secara permanen.

Begitulah nasib buruk yang harus dijalani para korban selamat di sana.
Penduduk yang telah kehilangan anggota keluarganya, dan juga rumah tempat tinggalnya, kini menghadapi kemungkinan kehilangan tanah tempat mereka bermukim sebelumnya.
Diterbitkan oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC Australia.