Minggu, 5 Oktober 2025
ABC World

Pelecehan Seks di Tempat Kerja di Australia Meningkat

Seorang warga Australia, Seana Szetey, mengisahkan dirinya baru saja setahun bekerja di sektor teknologi informasi ketika pria yang…

"Saya kira hal itu yang membuatku jadi target," tambahnya.

Seana mengatakan saat akhirnya dia bicara, dia justru dibuat merasa bersalah atau itu masalah masalahnya sendiri, bukan masalah pelakunya.

Sementara itu Jenkins mengatakan dari 10 ribu orang yang disurvei, muncul kesadaran lebih besar mengenai apa itu pelecehan seks.

Laporan ini menemukan perempuan (39 persen) lebih mungkin mengalami pelecehan seksual di tempat kerja dibandingkan laki-laki (26 persen). Dalam semua kasus laki-laki jauh lebih mungkin menjadi pelaku.

Disebutkan, kasus pelecehan lebih tinggi bagi Penduduk Pribumi, penyandang cacat dan generasi muda.

"45 persen orang berusia antara 18 dan 29 mengalami pelecehan seksual," jelas Jenkins.

"Bahkan, bagi remaja yang baru mulai bekerja, usia 15 hingga 17 tahun, satu dari lima di antara mereka pernah mengalami pelecehan seksual," jelasnya.

Tidak dihukum

Penelitian Komnas HAM menyebutkan pelaporan dan intervensi kasus pelecehan seks masih sangat minim.

Disebutkan, hanya 17 persen orang membuat laporan resmi atau penyampaikan kepada atasannya. 19 persen dari kasus yang dilaporkan tidak membawa konsekuensi apa-apa bagi para pelaku.

Menurut dia, banyak orang takut melaporkan pengalamannya karena khawatir tidak akan dipercayai, akan dikucilkan dan akan merusak karir mereka.

"Hampir setengah dari pelapor mengatakan tidak ada yang berubah di tempat kerja mereka sebagai akibat dari laporan tersebut," jelasnya.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved