20 Tahun Reformasi di Mata Pelaku Sejarah 1998
Tepat pada hari ini, 20 tahun yang lalu mendiang Presiden Soeharto lengser dari jabatannya sebagai Presiden RI setelah berkuasa selama…
Situasinya ketika itu tidak sebebas sekarang, bayangkan rezim Soeharto bisa menangkap orang tanpa bukti. Kalau ditangkap pasti hilang dan saat itu banyak terjadi penculikan aktivis. Kami melakukan rapat sembunyi-sembunyi dan harus steril. Peserta rapat tidak boleh mencatat apapun yang dibahas dalam rapat itu, tidak boleh mencatat nomor kontak teman. Ini dilakukan untuk mengantisipasi penyusup.
Lantas apa yang menjadi tugas Anda?
Tahun 1998 saya menjadi perwakilan kampus saya di Forum Kota yang harus datang pada rapat strategis dan pembahasan aksi.
Menurut Anda apakah setelah 20 tahun, seluruh tuntutan mahasiswa saat itu sudah tercapai?
Sejumlah tuntutan tercapai, tapi bukan seperti yang diinginkan. Soeharto mengundurkan diri tapi menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya, BJ Habibie. Dan BJ Habibie membelah gerakan mahasiswa. Tuntutan kedua mahasiswa cabut dwi fungsi ABRI itu juga tercapai.
Walaupun situasi hari ini ada kemungkinkan lagi keterlibatan militer dalam politik.
Tuntutan agar Golkar dibubarkan tidak tercapai... ternyata Golkar masih berkuasa. Apalagi sekarang kita harus mewaspadai kembalinya keluarga cendana ke dunia politik.
Bagaimana Anda melihat gerakan mahasiswa saat ini?

Saya merasa angkatan 98 gagal melakukan regenerasi. Sehingga saat ini gerakan mahasiswa sifatnya sporadis dan kadang alasan mereka melakukan aksi juga tidak kuat dan tidak logis. Dan bahkan terkesan dilakukan karena kepentingan politik satu pihak bukan lagi memperjuangkan rakyat.
Hal lain yang mempengaruhi kondisi gerakan mahasiswa saat ini juga adalah pemerintah pasca reformasi dari mulai Presiden BJ habibie itu tidak memberikan sikap politik dan jargon politik.
Pada zaman ORBA misalnya kita mengenal jargon politik berupa agenda Pembangunan bertahap Lima Tahun atau PELITA.
Setelah reformasi tidak ada sama sekali agenda nasional seperti itu, pemimpin yang muncul sibuk mempertahankan kekuasaan.
Akhirnya generasi yang lahir setelah 98 atau generasi millennial menjadi kehilangan arah politik. Mereka tidak tahu sejarah dan tidak punya pegangan politik.
Seberapa penting generasi muda mengetahui sejarah 1998?
Kalau kita tahu sejarah dan budaya setidaknya bisa membangun jembatan penghubung untuk mempersempit kesenjangan antara generasi milenial. Jadi saya berharap dengan memiliki rasa bangga dan pengetahuan mengenai budaya negaranya sendiri, mereka akan punya kesadaran untuk berbuat sesuatu untuk negaranya.