Pelaku Bom Bunuh Diri Di Surabaya Saling Berteman
Dua keluarga pelaku serangan bom bunuh diri di Surabaya, Jawa Timur adalah teman. Demikian keterangan oleh kepolisian.Sebuah keluarga…
Tiga dari petugas di pos pemeriksaan berdiri tepat di dekat sepeda motor ketika detonasi terjadi.
Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan rangkaian serangan bunuh diri di Surabaya adalah "tindakan pengecut" dan berjanji untuk mendorong melalui RUU anti-terorisme baru untuk memerangi jaringan militan Islam di negara itu.
"Ini adalah tindakan pengecut, tidak bermartabat dan barbar," kata Presiden Jokowi kepada media.
Dia mengatakan dia akan mengeluarkan Perpu bulan depan untuk memaksa diloloskannya RUU anti-terorisme baru jika Parlemen gagal mengesahkan RUU itu.
PM Turnbull sampaikan simpati
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull menggambarkan serangan itu sebagai sesuatu yang mengejutkan dan pengecut, dan mengatakan bahwa ia telah menulis surat kepada Presiden Joko Widodo untuk mengungkapkan simpati sepenuh hati Australia.
"Kebrutalan, kebiadaban, ketidakmanusiawian, penghujatan teroris ini mengganggu kemampuan kami untuk mempercayai serangan itu tapi hal itu benar terjadi," kata Turnbull.
"Orang-orang ini adalah yang terburuk dari yang terburuk.
"Mereka mengancam negara-negara beradab, mereka mengancam cara hidup yang beradab. Mereka mengancam harmoni dan agama rakyat. Mereka meremehkan dan mencemarkan nama baik Islam, seperti yang sering dikatakan Presiden Widodo."
Ada serangan lain di kantor polisi yang berbeda di kota tadi malam, sekitar 12 jam setelah 14 orang - termasuk enam pelaku bom bunuh diri - tewas dalam tiga serangan terpisah di gereja-gereja Surabaya.

Serangan bom bunuh diri terhadap gereja yang pertama, yakni di Gereja Katolik Roma Santa Maria, menewaskan empat orang, termasuk satu atau lebih pembom, kata juru bicara polisi.
Beberapa menit setelahnya, terjadi ledakan kedua di Gereja Kristen Diponegoro yang menewaskan dua orang.
Dua orang lainnya tewas dalam serangan ketiga di Gereja Pantekosta di kota itu, kata juru bicara polisi.
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto mengatakan polisi yang didukung oleh militer akan meningkatkan keamanan di seluruh negeri.
"Presiden telah memerintahkan agar polisi, dibantu oleh TNI [angkatan bersenjata], untuk mengerahkan seluruh kekuatan untuk mengamankan negara," katanya.
ABC/Wires