Jumat, 3 Oktober 2025
ABC World

WNI di Luar Dirayu Pulang, Begini Tanggapan Diaspora RI di Australia

Akhir Januari lalu, Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia (RI), Darmin Nasution, sempat melontarkan wacana pemberian…

Sedikit berbeda dengan Adi, Rangga Daranindra -diaspora RI di Darwin -menilai rencana pemberian insentif ini sebagai inisiatif yang baik dari pemerintah RI.

“Terutama sekarang sudah semakin banyak orang yang tertarik untuk pindah ke luar negeri (khususnya golongan muda). Jadi ya wajar pemerintah berusaha tarik pulang anak bangsa yang sudah berprestasi di luar guna membantu bangun negara,” kata pria yang telah menetap di Australia selama 8 tahun ini.

Meski demikian, diaspora yang bekerja sebagai staf keuangan senior ini memandang langkah tersebut kurang tepat.

Rangga di Darwin
Rangga (kanan) telah menetap di Australia selama 8 tahun.

Facebook; Rangga Daranindra

“Terus terang nggak adil kalau para Diaspora pulang, langsung dijanjikan posisi ‘ahli’. Memangnya karena mereka mampu untuk sekolah atau pindah keluar negeri berarti mereka lebih cerdas daripada saudara-saudara yang tidak?,” ujar alumnus Universitas Charles Darwin ini.

Ia justru berpendapat, membangun tanah air bukan berarti harus tinggal di Indonesia.

“Mereka yang berprestasi di luar negeri juga berperan aktif. Banyak sekali saudara-saudara di sini yang sudah memegang posisi tinggi di pemerintahanan.. bahkan juga banyak yang punya bisnis sendiri.” 

Rangga mengatakan, saat ini, nama Indonesia di luar negeri semakin baik, dan itu sebagian besar berkat peran diaspora.

“Yang saya harap justru Pemerintah fokus ke saudara-saudara yang ada di tanah air. Banyak dari mereka yang jauh lebih cerdas, tekun dan jujur dari kami yang di luar. Berilah mereka kesempatan kerja, pelatihan dan pendidikan yang baik. Hargailah mereka. Karena bila tidak, bisa-bisa mereka juga ikut pindah keluar.”

ABC juga berbicara dengan mantan diaspora RI di Australia yang kini sudah kembali pulang. Ia adalah Tri Mulyani Sunarharum, mantan mahasiswa doktoral di Queensland.

Yani, begitu ia akrab disapa, memuji langkah Pemerintah RI tersebut. “Selama ini sudah banyak diaspora Indonesia yang memiliki kapasitas, talenta, dan kualitas kelas internasional namun ketika akan kembali ke Indonesia dan berkiprah, tidak ada yang mau dan bisa menerima atau mungkin bidang yang ditekuni di luar negeri masih belum berkembang di Indonesia jadi tidak ada lahan untuknya dapat berkontribusi.”

Ia lalu menuturkan pengalaman pribadinya selepas berkuliah di Australia.

Yani bersyukur, bidang kerja yang ia jalani sekarang sesuai dengan latar belakang pendidikannya di Australia.

“Latar belakang pendidikan saya di bidang Perencanaan Wilayah dan Kota. S3 saya di Australia lebih mendalami bidang Disaster Resilience dan Collaborative Planning. Nah saat ini saya kerja jadi Program Manager di Resilient Jakarta Secretariat yang bertugas membuat Strategi Ketahanan Kota Jakarta.”

alumnus Australia
Tri Mulyani Sunarharum mendapatkan pekerjaan yang sesuai latar belakang studinya di Australia.

Facebook; Tri Mulyani Sunarharum

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved