Minggu, 5 Oktober 2025
ABC World

Vagina Implan Yang Kontroversial Resmi Dilarang di Australia

Pihak berwenang di Australia dalam masalah kesehatan telah melarang pemasangan vagina implan yang kontroversial yang digunakan oleh…

Pihak berwenang di Australia dalam masalah kesehatan telah melarang pemasangan vagina implan yang kontroversial yang digunakan oleh wanita yang memiliki keluhan di bagian panggul.

Pelarangan dilakukan setelah laporan yang dibuat oleh ABC berdasarkan keterangan dari banyak perempuan bahwa alat tersebut menyebabkan mereka mengalami kesakitan parah dan juga infeksi yang berulang.

Badan bernama Therapeutic Goods Administration (TGA) yang menjadi penentu boleh tidaknya obat dan alat kesehatan digunakan di Australia sudah melakukan penelitian secara internasional mengenai bukti keamanan vagina implan tersebut.

"TGA akhirnya berkesimpulan manfaat penggunaan implan vagina untuk menangani keluhan masalah panggul perempuan tidak lebih besar dari masalah yang ditimbulkannya bagi pasien." kata seorang juru bicara TGA.

Implan itu dipasang menyusul adanya komplikasi yang dialami perempuan setelah melahirkan.

Implan yang dipasang lewat prosedur operasi tersebut digunakan untuk memperbaiki bagian panggul perempuan yang disebabkan karena prolapse.

Prolapse adalah kondisi di mana otot dan ligamen yang menyokong organ-organ di sekitar daerah panggul melemah.

Kondisi ini menyebabkan organ-organ menyelip keluar dari posisi awalnya sehingga organ rahim, kandung kemih atau dubur menjadi turun.

Kondisi ini semakin lama semakin dan menyebabkan gejala yang berbahaya jika tidak diobati pada waktunya.

Perempuan yang mengalami prolapse kadang tidak bisa mengontrol ketika melakukan buang air kecil, dan juga nyeri ketika berhubungan seksual.

Alat ini telah menyebabkan ratusan perempuan di Austrealia mengalami dampak samping seperti sakit yang kronis, infeksi, dan ketidakmapuan melakukan hubungan seksual.

Keluhan para perempuan tesebut sekarang sudah menjadi bagian dari penyelidikan komite Senat Parlemen Australia dan juga class action di pengadilan.

Salah seorang diantaranya adalah Gai Thompson yang menggunakan implan vagina tersebut sembilan tahun lalu, dan mengatakan sejak itu dia merasa hidupnya \'hancur\'.

"Produk ini tidak akan lagi tersedia di pasar." kata pernyataan TGA.

Pasien menyambut baik pelarangan

Gai Thompson, Rebecca Jancauskas dan Joanne Boon
Gai Thompson (kiri) termasuk dari 700 perempuan yang menggugat Johnson and Johnson karena pemasangan vagina implan menyebabkan dia mengalami kesakitan terus menerus.

ABC News: Alison Branley

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved