Jumat, 3 Oktober 2025
ABC World

Kisah Pemerkosaan Berkelompok dan Pembunuhan Warga Rohingya

Saat wartawan asing melewati sebuah jembatan bambu, seorang wanita muda Rohingya berpakaian hitam, berpayung hitam, mengangkat tangannya…

Setiap kali, muncul tuduhan baru.

"Mereka datang ke desa ini dan membakar ayah saya (hidup-hidup) di dalam rumah dan memenjarakan ibu saya (ketika dia mengajukan keluhan)," kata seorang wanita, yang tidak disebutkan namanya.

Berbicara sangatlah beresiko.

Dua kunjungan yang diatur pemerintah untuk wartawan lokal sebelumnya telah mengunjungi negara bagian Rakhine utara.

Setelah setiap perjalanan tersebut, seseorang yang berbicara dengan pers diketahui terbunuh oleh penyerang yang tidak dikenal.

A member of the army surrounded by villagers from northern Rakhine State, in Myanmar's west.
Kebanyakan orang Myanmar memandang warga Rohingya sebagai imigran gelap dari Bangladesh.

ABC News: Liam Cochrane

Myanmar adalah negara mayoritas Buddha dengan lebih dari 130 kelompok etnis yang diakui.

Situasi pengungsi Rohingya di Myanmar, kelompok minoritas Muslim yang dianggap tidak memiliki kewarganegaraan di tanah air mereka dan ditahan di negara-negara transit, sangatlah suram.

Sebagian besar orang Myanmar menganggap Rohingya sebagai imigran gelap dari negara tetangga Bangladesh, menyebut mereka "orang Bengali" atau lebih buruk lagi, "kalas".

Banyak yang telah hidup di Myanmar selama beberapa generasi, namun mereka berada di bawah semacam apartheid - dilarang meninggalkan desa tanpa izin, mendapatkan pekerjaan formal atau kuliah di universitas.

Dengan latar belakang ini, muncul sebuah pemberontakan baru yang menyebut dirinya Harakah al-Yaqin atau Faith Movement.

Diperkirakan gerakan ini akan dipimpin dan didanai dari Arab Saudi.

The army (front) and the Border Guard Police (rear), gather on a dirt path in Myanmar
Tentara dan polisi perbatasan Myanmar menolak tuduhan pelanggaran HAM.

ABC News: Liam Cochrane

Tentara dan Polisi Penjaga Perbatasan menyangkal hampir semua tuduhan adanya pelanggaran HAM.

Brigadir Jenderal Polisi Thura San Lwin mengatakan bahwa orang Rohingya saling membunuh dan saling membakar rumah mereka sendiri.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved