Jumat, 3 Oktober 2025
ABC World

Kisah Pemerkosaan Berkelompok dan Pembunuhan Warga Rohingya

Saat wartawan asing melewati sebuah jembatan bambu, seorang wanita muda Rohingya berpakaian hitam, berpayung hitam, mengangkat tangannya…

Saat wartawan asing melewati sebuah jembatan bambu, seorang wanita muda Rohingya berpakaian hitam, berpayung hitam, mengangkat tangannya dengan ragu-ragu.

Sikapnya menunjukkan dia berada dalam keadaan kosong dan ketakutan.

Namun gadis itu tampaknya ingin mengatakan sesuatu kepada rombongan wartawan asing.

Sebuah laporan mengatakan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) secara sistematis terhadap warga Muslim Rohingya di Rakhine, Myanmar, termasuk dalam kategori genosida.

"Rakhinese datang dan mengarahkan senapan ke dahiku. Mereka memegang tanganku dengan kuat dan melakukan apa yang mereka inginkan dariku," katanya.

"Kemudian saya disuruh kembali. Tapi tidak saya lakukan. Saya duduk di sana, lalu mereka mulai memukul dan mereka melepaskan pakaian saya," kata remaja tersebut.

"Mereka memukuli saya terlalu banyak dan melakukan apa yang mereka inginkan. Militer melakukan semua ini," ucapnya.

Dia baru berusia 18 tahun.

Pemerintah Myanmar mengorganisir kunjungan wartawan asing ke negara bagian Rakhine utara, di sebelah barat Myanmar.

Wilayah tersebut telah terlarang sejak militan menyerang beberapa pos polisi pada bulan Oktober, menewaskan sembilan petugas dan mencuri puluhan senjata.

Hal itu memicu pembalasan dari pasukan keamanan terhadap Muslim Rohingya sampai Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebutnya "kemungkinan pembersihan etnis".

Beberapa dari 70.000 penduduk yang melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh menceritakan kekejaman tentara.

Women and children gather in Myanmar
Berbicara mengungkapkan adanya kekerasan sangat berisiko bagi penduduk Rakhine State.

ABC News: Liam Cochrane

Kota Maundaw diduga merupakan lokasi beberapa terjadinya kekerasan terburuk tahun lalu yang dilakukan tentara dan polisi.

Bila memungkinkan, wartawan mendesak para polisi bersenjata berat yang mengawal kami tinggal di belakang saat para wartawan melakukan wawancara.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved