Minggu, 5 Oktober 2025

Perampok Sekap Keluarga Kepala KUA

Endin, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya,

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Perampok Sekap Keluarga Kepala KUA
int
ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Endin, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, gagal mengurungkan usaha kawanan perampok menggondol uang puluhan juta rupiah beserta sejumlah perhiasan emas, yang menyatroni rumahnya di Jalan Raya Perjuangan, Kecamatan Ciawi, Rabu (13/3/2013) dini hari.

Kawanan perampok tak percaya dengan ucapannya bahwa ia tak memiliki sejumlah uang. Di bawah ancaman, Endin akhirnya menyerah hartanya dibawa kabur. Kawanan perampok juga menyekap Endin, istri, dan anaknya.

"Semula saya berpura-pura tidak memiliki uang. Tapi mereka mengancam akan melukai saya dan keluarga. Akhirnya mereka membawa uang puluhan juta dan sejumlah perhiasa emas," tutur korban kepada polisi yang melakukan olah lokasi, Kamis (14/3/2013).

Aksi perampokan itu diperkirakan dilakukan lima orang. Mereka mengenakan penutup kepala. Mereka berhasil masuk dengan cara memanjat benteng setinggi tiga meter.

Informasi yang dihimpun Tribun di Mapolres Tasikmalaya Kota, Kamis (14/3/2013), menyebutkan, rumah korban memang bersatu dengan toko material miliknya. Sebelum menyekap Endin dan keluarganya, kawanan juga menyekap empat karyawan toko yang biasa tidur di kamar dekat toko.
Beruntung tidak ada satu pun korban yang dilukai. Padahal kawanan membawa golok dan linggis.

Setelah melumpuhkan empat pegawai, perampok merangsek ke rumah korban yang berjarak sekitar 20 meter. Dengan menggunakan linggis, perampok membuka pintu depan. Mereka juga membuka paksa pintu kamar korban. Korban beserta istri dan salah seorang anaknya yang terbangun langsung disekap. Kedua kaki dan tangan mereka diikat serta mulut dilakban.

Kawanan sempat menginterogasi Endin untuk memberi tahu di mana korban menyimpan uang.

Kapolsekta Ciawi, Kompol Eban Subarna, yang dihubungi via telepon, Kamis (14/3/2013), membenarkan adanya aksi pencurian dengan kekerasan itu. Pihaknya kini tengah melakukan penyelidikan dan masih memburu para pelaku. "Betul ada kejadian curas (pencurian dengan kekerasan). Tapi saya mau rapat dulu," ujarnya.

Polisi sempat melakukan reka ulang di rumah korban. Mulai dari kedatangan kawanan hinga para korban disekap dan diikat. Polisi mencurigai kawanan adalah orang yang dikenal karena mereka mengenakan kupluk untuk menutupi wajah. (Tribun Jabar/stf)

baca juga:


Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved