Selasa, 30 September 2025

Distribusi e-KTP Jombang Baru 60 Persen

“Yang belum jadi ada 4.300 keping,” imbuh Muji.

zoom-inlihat foto Distribusi e-KTP Jombang Baru 60 Persen
TRIBUN JABAR/Gani Kurniawan
Seorang warga diambil fotonya saat membuat e-KTP di Kantor Kecamatan Coblong, Jalan Sangkuriang, Kota Bandung, Senin (16/4). Layanan pembuatan e-KTP di tempat ini sudah berlangsung sejak Kamis (13/4) dengan jumlah warga yang sudah mendaftar sebanyak 900 orang. Dengan perangkat yang serba elektronik yang terbatas hanya 2 (dua) unit, dalam satu hari dengan 8 jam kerja petugas hanya mampu melayani sekitar 200 orang pendaftar. (TRIBUN JABAR/gani Kurniawan)

Laporan Wartawan Surya, Sutono

TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG – Sejak dilaunching November lalu, distribusi keping e-KTP di Jombang masih jauh dari kata maksimal. Rata-rata di setiap kecamatan se Kabupaten Jombang distribusi baru mencapai 60 persen.

Salah satunya sebagaimana ditemui di Kecamatan Jombang Kota.

“Di sini distribusi e-KTP memang baru 60 persen, makanya terus kita genjot,” kata Muji Widodo, camat Jombang Kota saat disidak Wabup  Widjono Soeparno, Kamis (14/3/2013).

Percepatan distribusi itu salah satunya dengan cara tetap melakukan pelayanana meski hari libur, seperti Selasa (12/3/2013) lalu.
    
Muji menuturkan, dari total data penduduk wajib e-KTP di Kecamatan Jombang Kota yang mencapai 118.428 jiwa, yang sudah foto baru 80 persen atau 94.891 orang.

Dari jumlah itu, yang sudah jadi baru 95 persen, yakni 90.428 keping.

“Yang belum jadi ada 4.300 keping,” imbuh Muji.
    
Dari keping yang sudah jadi itu, yang sudah didistribusikan 60 persen atau 54.449 keping.

Sementara yang belum didistribusikan sebanyak 40 persen atau 35.979 keping. Mendengar itu Widjono meminta agar pelayanan e-KTP tersebut lebih ditingkatkan.
    
Diantaranya dengan melakukan jemput bola.

“Yang tua, atau sakit kalau memang benar-benar tak bisa hadir ke kecamatan, harus bisa dilakukan di rumah yang bersangkutan. Ini perlu dilakukan baik untuk pemotretan maupun aktivasi e-KTP,” saran Widjono.
    

Sejauh ini, untuk pemotretan memang sudah ada pelayanan jemput bola ke rumah warga. Sementara untuk aktivasi belum dilakukan dengan jemput bola.

Proses aktivasi diperlukan agar keping e-KTP yang didistribusikan ke warga dapat digunakan sebagaimana mestinya.
    
Aktivasi tersebut mengharuskan pemiliknya datang langsung ke kecamatan tanpa bisa diwakilkan.

Kondisi itu membuat distribusi keping e-KTP jauh lebih lamban dibanding ketika proses pemotretannya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan