20 Bom Dijatuhkan ke Lokasi Tentara Kesultanan Sulu
Aparat Malaysia, Jumat (8/3/2013) kembali memborbardir Kampung Tanduo, Lahad Datu, Sabah, Malaysia

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM NUNUKAN- Aparat Malaysia, Jumat (8/3/2013) kembali memborbardir Kampung Tanduo, Lahad Datu, Sabah, Malaysia, lokasi tempat persembunyian tentara Kesultanan Sulu. Perang digencarkan terhadap para penyusup yang mengklaim Sabah sebagai wilayah Kesultanan Sulu.
Seorang pejabat di perusahaan perkebunan kelapa sawit Felda Sahabat mengatakan, setidaknya pagi tadi ada 20 bom yang dijatuhkan jet tempur Malaysia ke lokasi dimaksud.
"Kalau saya kira, ada 20 bom yang dibuang dari jet tempur," kata pejabat yang tidak ingin namanya disebutkan.
Agus (41) Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Makassar menceritakan,
sejak 12 Februari lalu dari tempatnya bekerja di Felda Sahabat 17, ia sudah melihat aktivitas para tentara Kesultanan Sulu.
"Dari kongsi (mess) saya melihat mereka menaikkan dua bendera besar. Warna putih, kemudian ada keris hitam. Itu dari tanggal 12 saya sudah lihat," ujarnya.
Ia juga melihat aktivitas sejumlah orang, yang pada pagi dan sore hari berlatih baris berbaris. Mereka mengenakan seragam hitam tanpa pangkat.
Sejak itu, iapun mulai dihinggapi rasa was-was. Sejak 14 Februari, Agus bersama ratusan TKI yang bekerja di Felda Sahabat 17 direlokasi ke Kampung Embara Budi, dengan alasan keselamatan.
Sementara itu dukungan media media Malaysia terhadap upaya penumpasan tentara Kesultanan Sulu ditunjukkan dengan siaran-siaran berita yang pro pada operasi dimaksud.
Disamping menayangkan statemen para pejabat tinggi yang memastikan aparat masih bisa mengendalikan keamanan di sekitar kawasan konflik, televisi hampir setiap saat menayangkan cuplikan operasi, dengan backsound lagu lagu patriotik.
Televisi setempat bahkan membuka rekening khusus, untuk memberikan kesempatan kepada rakyat Malaysia menyumbangkan dana yang digunakan untuk membantu keluarga delapan Polisi yang gugur tertembak para penyusup.
Aksi serupa juga dilakukan radio-radio lokal yang hampir selama seharian mengulas dan memberitakan operasi dimaksud.
Sementara itu, para pemilik toko di sekitar Lahad Datu memilih tutup lebih awal dengan alasan keamanan.
"Saya tutup awal, karena kita juga takut," kata salah seorang pedagang buah di jalan poros menuju Lahad Datu.
Baca Juga :
- Rusuh, Peserta Pasola Kejar-kejaran dengan Parang Terhunus 1 menit lalu
- MTQ ke-25 di Kepri Bermakna Keberagaman dan Kebersamaan 22 menit lalu
- Ini Jenis Peluru yang Bersarang di Kepala Fathir 27 menit lalu