MTQ ke-25 di Kepri Bermakna Keberagaman dan Kebersamaan
Provinsi Kepulauan Riau bertekad menjadikan MTQ kali ini tidak sebagai sekadar peristiwa rutin dan berkala
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Kepulauan Riau (Kepri) merupakan Gerbang dan Garis Depan Kemelayuan Nusantara, sekali lagi akan menambahkan marwah dan martabatnya sebagai penghelat Musabaqah Tilawatil al-Qur’an (MTQ) ke-25 pada tahun 2014.
Provinsi Kepulauan Riau, sebagai salah satu bumi kebudayaan muslim sejak zaman purba, bertekad menjadikan MTQ kali ini tidak sebagai “sekadar” peristiwa rutin dan berkala. Provinsi Kepulauan Riau bertekad menjadikan MTQ kali ini sebagai perhelatan Kebangkitan MTQ dalam coraknya yang unik, kharismatik dan spesifik.
Kepulauan Riau, sebagai “Wonderfull Islamic Culture & Heritage” sekaligus akan menjadikan MTQ sebagai “regional and international Islamic Festival” yang “merepresentasikan” kekayaan khasanah peradaban dan kebudayaan Islam.
MTQ Kali ini akan mengambil format dan bentuk 'Pesta Merayakan Kemuliaan al-Qur’an' dengan segala atribut dan perangkat kelengkapannya yang terencana, terseleksi, dan terkualifikasi.
Provinsi Kepulauan Riau siap memikul tugas dan tanggung jawab besar itu dengan penuh kebanggaan dalam kebersamaan.
DR.HM.Soerya Respationo,SH.MH selaku Ketua umum MTQ tingkat Nasional ke-25 Juni tahun 2014 mengutip piagam Madinah, berkeinginan penyelenggaraan MTQ nanti bermakna keberagaman dan kebersamaan membuka cakrawala ummat bahwa yang menjadi salah satu acuan kita piagam madinah.
"Kondisi sekarang, kita lebih mengedepankan ego sektoral, kita sekarang menyalahi piagam madinah kebersamaan dan keberagaman. Dari kita untuk semua, bermakna, menyenangkan semua suku, agama, bersekala nasional, regional dan internasional, kebersamaan dari masyarakat untuk semua ummat," ungkap Soerya Respantiono.
Ketua Pelaksana MTQ ke-25, Guntur Sakti mengatakan MTQ ke-25 ini bukan hanya sekedar kompetisi tapi mempunya makna inplementasi perbaikan sikap dan laku ummat karnai terselenggaranya MTQ dari masa kemasa bersifat rutinitas, maka MTQ ke-25 Juni 2014 di Batam Kepulauan Riau Ingin mengingatkan dan mengamalkan AL Quran, keberagaman, kebersamaan dan harmoni.
Sementara itu, Kasubdit MTQ Kementerian Agama, Syarifuddin Muhamad mengatakan MTQ juga bisa dijadikan alat perekat NKRI. Karena dari berbagai latar belakang sosial politik menjadi satu. Bahkan juga dari berbagai etnis agama saling mendukung.
"Ini bisa dibuktikan ketika MTQ dilaksanakan di Ambon, Maluku tahun 2012. Kami awalnya sudah ada yang mengkhawatirkan akan terjadi kerusuhan, tidak ada apa-apa lancar. Mereka yang non muslim membantu kegiatan MTQ di kegiatan penunjang seperti kesenian dan sebagai panitia pelaksana," ungkap Syarifuddin mantan juara Qori, MTQ tahun 1988 ini.
Pada pelaksanaan MTQ di Kepri ini juga akan melibatkan sejumlah seni budaya yang tidak melihat latar belakang agama. Bersatu bersama seperti ada ayat quran yang berbunyi: saling kenal mengenal kamu satu dengan yang lain dan tolong menolong dalam kebaikan.