Jumat, 3 Oktober 2025

Blegur Prijanggono : Pembunuhan Anak, Hukuman Mati Bagi Pelaku

“Jika tidak disikapi dengan serius, seperti apa jadinya. Dan saya yakin kasus serupa akan terjadi lagi,” beber anggota Komisi B DPRD

zoom-inlihat foto Blegur Prijanggono : Pembunuhan Anak, Hukuman Mati Bagi Pelaku
Ist
Blegur Prijanggono, Ketua Fraksi Partai Golkar (PG) Surabaya

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kasus kriminalitas yang kian marak di Surabaya hingga meresahkan masyarakat, disikapi serius Partai Golkar (PG) Surabaya. Terlebih
lagi, kasus pembunuhan anak balita yang tidak berdosa lalu tubuhnya
disemen di kawasan Jl. Endrosono VII, Kecamatan Semampir belum lama
ini, harus membuat miris para orang tua.

Atas kejadian itu, pelaku setidaknya diberikan hukuman setimpal. Jika
penegak hukum masih memberikan ruang gerak pelaku, tidak menutup
kejadian serupa bisa terulang lagi. Warga Surabaya pun harus dihantui
rasa was-was dengan kejadian serupa.
        
“Hukuman yang setimpal bagi pelaku pembunuh anak ini, adalah hukuman
mati. Dan pelaku tidak perlu lagi dites kejiwaan. Karena memang dia
melakukannya dengan sengaja. Penegak hukum, kami minta harus tegas
dalam masalah ini,” tegas Blegur Prijanggono, Ketua Fraksi Partai
Golkar (PG) Surabaya, Sabtu (23/3/2013).
        
Pembunuhan yang dilakukan Solikin kepada korbannya, Fahri Husaini
Rhomadon (3,5), adalah perbuatan yang sangat biadap. Pelaku sudah
selayaknya mendapatkan hukuman mati dan tidak perlu ditawar-tawar
lagi. Karena tidak dipungkiri, kasus-kasus ini menjadi sebuah
ketakutan di masyarakat.
        
Tidak dipungkiri, kasus serupa berkaitan dengan penculikan, pemerasan
hingga pembunuhan telah banyak menghantui para orang tua. Untuk itu,
pihaknya meminta kepada aparat penegak hukum mulai dari kepolisian,
kejaksaan hingga kehakiman menseriusi kasus ini.
        
“Jika tidak disikapi dengan serius, seperti apa jadinya. Dan saya
yakin kasus serupa akan terjadi lagi,” beber anggota Komisi B DPRD
Surabaya ini lantang..
        
Sekedar diketahui kasus kekerasan terhadap anak, mulai menjadi momok.
Penculikan anak yang berujung pada pemerasan, kerap terjadi. Jika
orang tua korban tidak mampu memberikan tebusan yang diminta pelaku,
si anak akan jadi korban. Entah itu dijual atau dibunuh, adalah
langkah-langkah biadab pelaku untuk bisa memuluskan keinginannya.
        
“Anak-anak ini kan tidak berdosa, masih bersih. Mereka tidak tahu
apa-apa. Makanya, pelaku ini harus mendapatkan hukuman mati. Partai
saya, siap mengawal kasus ini. Jika sampai terjadi tawar menawar,
pastinya kita akan turun tangan,” janji Ketua AMPG Surabaya ini.
Blegur Prijanggono

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved