Aura Kasih Kangen Raffi Ahmad

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Penyanyi cantik, Aura Kasih mulai merasa kehilangan sosok presenter Raffi Ahmad. Ia kangen Raffi. Terutama saat menyanyi di acara Dahsyat yang dipandu bekas kekasih Yuni Shara tersebut.

Menurut Aura, presenter kondang itu suka menghibur orang dengan dengan candaan yang kerap mengundang tawa.

"Pasti kehilangan banget, dia punya satu acara televisi. Aku suka menyanyi di sini, dan aku datang sekarang, dia enggak ada. Aku pribadi kehilangan banget, dia sosok ceria dan baik ya," ucap Aura Kasih, saat ditemui usai naik panggung di acara Dahsyat di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa, (19/2).

Pelantun "Mari Bercinta" itu turut sedih dan prihatin mendengar Raffi merayakan ulang tahun ke-26 di tahanan. Namun, Aura masih tetap mengagumi Raffi, pria kelahiran 17 Februari 1987 itu, karena memiliki mental yang kuat menghadapi masalah hukum yang melibatkannya.

"Buat Raffi, semoga Allah berikan yang terbaik buat Raffi. Apapun itu, bantu doa, jangan lupa berdoa dan berharap," ucapnya.

Aura sendiri belum mengetahui kapan menjenguk Raffi. Maklum, saat ini jadwal kerjanya berantakan. Ia belum bisa mengaturnya. Namun, ia pasti menemui temannya tersebut.

"Belum tahu sih. Aku tunggu legaan, dia juga sudah dipindah ya," ucapnya. Seperti diketahui, Badan Narkotika Nasional (BNN) telah memindahkannya ke pusat rehabilitasi di Lido, Jawa Barat.

Masih mengenai kontoversi penggunaan narkoba oleh Raffi. Hotma Sitompul mengajukan surat kepada Badan Narkotika Nasional (BNN). Ia keberatan atas tindakan BNN mengirim presenter kondang Raffi Ahmad ke Unit Terapi dan Rehabilitasi BNN Lido Bogor, Jawa Barat.

"Kami sudah mengajukan surat itu. Kita lihat saja nanti," ujar Hotma dalam jumpa pers di kantornya, di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (19/2).

Hotma mengaku sangat siap berhadapan dengan BNN dalam koridor hukum. Menurut dia, tindakan yang dilakukan BNN telah melanggar undang-undang. Kenyataannya, Raffi, presenter Dahsyat, menolak menjalani rehabilitasi, mengingat dia bukan seorang pecandu atau mengalami ketergantungan terhadap narkoba.

"Tindakan BNN tidak sah menurut hukum, karena Raffi menolak. Kecuali, dia (Raffi) jelas mengalami ketergantungan, dikirim ke situ. Jangan orang sehat dikirim, kan rusak," ucap pengacara berkacamata itu. Mestinya, rehab dilakukan atas permintaan sendiri, izin orangtua, atau berdasarkan keputusan hakim.