Sabtu, 4 Oktober 2025

Sebelum PSG, Siswi SMK 1 Nunukan Cek Kehamilan

Sebanyak 194 siswi kelas 11 SMK Negeri 1 Nunukan, Sabtu (16/2/2013) mengikuti tes urine untuk mengecek kehamilan.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Sebelum PSG, Siswi SMK 1 Nunukan Cek Kehamilan
Ilustrasi alat tes kehamilam

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRIBUNNEWS.COM NUNUKAN,  Sebanyak 194 siswi kelas 11 SMK Negeri 1 Nunukan, Sabtu (16/2/2013) mengikuti tes urine untuk mengecek kehamilan. Tes urine yang digelar di Ruang Bimbingan Konseling itu, digelar untuk para peserta didik yang akan mengikuti Praktik Sistem Ganda (PSG).

Kepala SMK 1 Nunukan Lasali mengatakan, cek kehamilan ini didasarkan pada pengalaman tahun sebelumnya. Saat itu, ditemui sejumlah siswi yang ketahuan hamil saat sedang mengikuti PSG. Merekapun akhirnya dikeluarkan dari sekolah.

"Ini berdasarkan peristiwa- peristiwa dan pengalaman yang lalu. Ada hal-hal yang terjadi. Kita antisipasi memang, supaya institusi kami tetap bersih dari bahasa-bahasa yang kurang enak, dari penilaian mayarakat," ujarnya.

Para peserta didik tersebut akan mengikuti PSG selama 3 bulan sejak 4 Maret hingga  5 Juni mendatang. Para peserta didik ini PSG diantaranya di sejumlah perusahaan, industri termasuk perkantoran pemerintah.

"Sebelum mereka kita terjunkan, terlebih dahulu dilakukan tes urine.

Supaya kedepan tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

Pihaknya perlu melakukan antisipasi sejak dini, agar kejadian ini tidak justru lebih dulu diketahui masyarakat.

"Ini kami laksanakan hari ini. Kalau tidak habis disambung Senin. Insya Allah hari ini habis," ujarnya.

Untuk pelaksanaan tes urine ini, pihaknya tidak mengundang pihak luar sekolah untuk menyaksikan hasilnya. Hasil tes disaksikan guru Bimbingan Konseling, kepala program masing-masing keahlian dan khusus wali kelas wanita.

"Sehingga kami mengharapkan sebelum orang tahu, kita lebih dulu tahu," ujarnya.
Dari tes urine dimaksud, jika ada siswi yang ketahuan hamil tentu pihaknya akan mengambil tindakan.

"Tapi Insya Allah, mudah-mudahan tidak terjadi. Jika ada siswi yang bersangkutan positif, pihak sekolah akan memproses dan selanjutnya akan dikembalikan ke orang tua yang bersangkutan," ujarnya.

Berbeda dengan tahun lalu, PSG diikuti siswa siswi kelas 12. Sementara tahun ini, PSG diikuti peserta didik kelas 11. Hal ini dilakukan, karena pihak sekolah mempersiapkan secara dini peserta didiknya menghadapi Ujian Nasional saat duduk dibangku kelas 12.

"Ini perencanaan kami, jadi PSG terutama kelas 11.  Ini kali pertama sejak berdirinya ini sekolah. Jadi ini untuk persiapan mereka. Tujuannya tadi, setelah masuk kelas 12, kita sudah gembleng menghadapi Ujian Nasional ini. Supaya anak anak itu, betul-betul kita siapkan dengan matang," ujarnya.

Baca  Juga  :

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved