Polisi Jaga Ketat Gereja di Makassar
Polda Sulawesi Selatan bersama Polwiltabes Makassar mulai menurunkan personelnya untuk menjaga sejumlah gereja setelah peristiwa
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Sulawesi Selatan bersama Polwiltabes Makassar mulai menurunkan personelnya untuk menjaga sejumlah gereja setelah peristiwa pelempartan bom molotov di sejumlah geraja.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polr Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengungkapkan bahwa Kapolda Sulawesi Selatan sudah menginstruksikan personelnya untuk memantau gereja-gereja secara intensif di wilayah Kota Makassar dan sekitarnya.
"Mereka diberi tugas khusus memonitoring situasi di sana yang merupakan bagian dari tugas preventif dan preemtif," ungkap Boy di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (15/2/2013).
Dijelaskan Boy, rencananya akan ada dua personel untuk menjaga gereja-gereja yang ada di wilayah Makassar.
"Dua orang (yang ditempatkan) itu dari Polda dan Polrestabes Makassar. Untuk bentuk pemantauaannya itu akan dikomunikasikan lebih lanjut, nanti akan dievaluasi tergantung personil," ungkapnya.
Selain itu, kepolisian pun sudah melakukan pertemuan dengan tokoh agama di Sulawesi Selatan, khususnya Makassar.
"Kita harapkan masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi, kita akan terus melakukan penegakan hukum secara maksimal untuk mengusut siapa pelakunya," ungkapnya.
Sudah ada lima gereja yang dilempar bom molotov oleh orang tida dikenal. Insiden. Kejadian pertama di Gereja Tiatira Malengkeri, Jl Muhajirin Raya Kelurahan Mangasa, di ujung selatan Makassar, terjadi Minggu (10/2/2013) pukul 03.00 Wita. Gereja berdekatan dengan kampus UNM Parangtambung, dan sekitar 150 meter dari Jl Mallengkeri.
Kemudian dihari yang sama, sekitar pukul 04.15 wita, aksi serupa menimpa Gereja Toraja Mamasa (GTM) Jemaat Jordan, di Jl Dirgantara, Panaikang Makassar. Lokasi gereja ini di samping asrama polisi dan kompleks TNI AU, dan berjarak sekitar 200 meter dari Jl Urip Sumiharjo.
Kemudian tiga gereja kembali dilempari bom molotov oleh orang tak dikenal, Kamis (14/02/2013). Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka akibat kejadian tersebut.
Ketiga gereja yang dilempari bom molotov tersebut yakni, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Sulsel di Jalan Samiun, Kecamatan Ujungpandang, Gereja Toraja di Jalan Gatot Subroto No 26, Kecamatan Tallo, dan Gereja Toraja Klasis Jalan Pettarani 2, Kecamatan Panakukang.
Pelemparan bom molotov pertama kali terjadi di Gereja Toraja Jl Gatoto Subroto, Kecamatan Tallo sekitar pukul 03.00 Wita. Bom molotov dilemparkan ke arah depan pintu masuk utama gereja. Bom molotov yang berisikan bahan bakar cair itu pun meledak dan menghanguskan pintu depan dan meja yang berada di depan gereja. Kejadian tersebut baru diketahui sekitar pukul 07.00 Wita, setelah penjaga gereja, Thomas membersihkan halaman.
Selanjutnya pelemparan gereja Toraja Klasis Jl Pettarani 2, Kecamatan Panakukang sekitar pukul 03.30 Wita. Bom dilemparkan ke arah dinding gereja dan api sempat membakar tembok dinding. Namun beruntung, api berhasil dipadamkan oleh warga sekitar gereja dengan menggunakan peralatan seadanya.
Berselang sekitar 30 menit kemudian, GKI Sulsel di Jl Samiun 17 Kecamatan Ujungpandang juga dilempari bom molotov. Gereja dua lantai ini dijaga oleh satpam.
Klik: