Noda di Plafon Bisa Jadi Sinyal Kebocoran Atap
Kendala yang sering muncul dalam penggunaan papan gipsum adalah kerusakan ketika terjadi kebocoran.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tidak selamanya, keterbatasan sebuah bahan bangunan menyulitkan pemilik rumah. Jika tidak percaya, berikut ini penjelasan Rachmawan Gunawan, Technical Representative PT Petrojaya Boral Plasterboard mengenai keterbatasan papan gipsum yang justru menjadi kelebihannya.
Kendala yang sering muncul dalam penggunaan papan gipsum adalah kerusakan ketika terjadi kebocoran. Untuk itu, ada baiknya, Anda melakukan tindakan-tindakan preventif sebelum musim hujan datang.
Anda dapat mengganti atap seng berkarat dan genteng retak, merapikan genteng yang keluar dari sambungannya, memastikan talang terpasang dengan baik, serta memperhatikan bila ada retak rambut di dinding Anda.
Namun, bila kebocoran tetap terjadi, setidaknya plafon gipsum akan segera memberikan peringatan kepada Anda. "Jika plafon gipsum terkena bocoran air, dalam waktu satu atau dua kali 24 jam sudah akan timbul tandanya," ujar Rachmawan akhir pekan lalu.
Tanda kebocoran adalah alarm bagi pemilik rumah bahwa telah terjadi masalah dengan atapnya sehingga dia bisa dengan segera memperbaikinya, sebelum kerusakannya menyebar. Bisa dibandingkan jika pemilik rumah menggunakan produk yang bereaksi tidak secepat itu seperti plywood atau bahkan material yang tahan air, mungkin tidak akan langsung terlihat.
Seumpamanya hujan tiga hari berturut-turut. "Kalau tiga hari tidak ketahuan bocornya, maka air akan menggenang di atas plafon dan pada saat itu kondisi tersebut sudah sangat membahayakan," kata Rachmawan.