Imigran Srilanka Bakal Dipindah ke Rudenim Tanjungpinang
Nasib imigran Srilanka yang terdampar di perairan selatan Pulau Nusakambangan hingga kini masih berada di penampungan

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hanan Wiyoko
TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - Nasib imigran Srilanka yang terdampar di perairan selatan Pulau Nusakambangan hingga kini masih berada di penampungan bekas kantor Imigran Cilacap, Jawa Tengah. Mereka berada di tempat itu sejak Selasa (29/1/2013) siang atau 15 hari.
"Insya Allah kalau tidak ada halangan, para imigran yang kondisinya sehat akan kita bawa ke Rudenim Tanjungpinang pada hari Kamis sore. Kita sudah koordinasikan dengan IOM (International Organization for Migration)," kata Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Cilacap Edi Rohaedi, di Cilacap, Rabu (13/2/2013) siang.
Menurut dia, semula para imigran asal Srilanka akan dipindahkan ke Rudenim Semarang. Akan tetapi setelah berkoordinasi dengan Rudenim Semarang, kata Edi ternyata tempat itu bukan untuk menampung imigran atau pengungsi sehingga dialihkan ke Rudenim Tanjungpinang.
Disinggung mengenai kondisi salah seorang imigran yang dirawat di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, dia mengaku belum mengetahui secara pasti. Akan tetapi berdasarkan informasi petugas IOM, kondisi Sithy Safeekaabdul Jabar (30) mulai membaik.
Selain itu, tiga imigran yang sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap sudah sembuh dan telah kembali ke tempat penampungan di eks Kantor Imigrasi Cilacap.
"Namun tiga orang imigran saat ini berada di RS Panti Rapih Yogyakarta untuk menemani imigran yang sakit. Mereka adalah suami, anak, dan iparnya imigran yang sakit," katanya.
Dengan demikian, kata dia, jumlah imigran yang berada di tempat penampungan sebanyak 18 orang.
Terkait dua jenazah imigran yang hingga saat ini masih disimpan di Kamar Jenazah RSUD Cilacap, Edi mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil koordinasi dengan Kedutaan Besar Srilanka dan Direktorat Jenderal Imigrasi.