Kantor PDIP
Massa PDIP Geruduk Kantor DPD Surabaya, Sarat Kepentingan
"Jadi, mereka yang demo bukan karena landasan organisasi, tapi karena faktor pribadi per pribadi," tegasnya, Kamis (7/2).

Laporan dari Mujib Anwar/ st36 wartawan surya
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - PDI Perjuangan (PDIP) Jatim memanas. Ratusan massa kader partai Banteng Moncong Putih itu menggeruduk kantor DPD PDIP Jatim, Jalan Kendangsari Surabaya, Kamis (7/2).
Mereka datang dari berbagai daerah di Jatim. Massa dipimpin Ketua DPC PDIP Surabaya Wisnu Sakti Buana itu menuntut Ketua DPD PDIP Jatim Sirmadji Tjondro Pragolo dan kawan-kawan mundur dari jabatannya.
Menyikapi unjuk rasa tersebut, Ketua DPD PDIP Jatim Sirmadji Tjondro Pragolo dan Sekretaris DPD Kusnadi bungkam. Dikonfirmasi Surya (tribunnews group) soal tuntutan mundur, keduanya tak mengangkat telepon. Konfirmasi lewat pesan pendek juga tidak dibalas.
Namun suara datang dari Wakil Ketua DPD PDIP Jatim Suhandoyo. Menurut dia, yang menggelar aksi adalah mereka yang kecewa karena kepentingan pribadinya tak terpenuhi.
"Jadi, mereka yang demo bukan karena landasan organisasi, tapi karena faktor pribadi per pribadi," tegasnya, Kamis (7/2/2013).
Dikatakan politisi asal Lamongan ini, yang berhak mengevalusi kinerja DPD adalah Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Sehingga pihaknya hanya akan tunduk jika ada keputusan resmi DPP.
"Makanya kami juga bingung, apa sebenarnya yang mereka soal. Kami mempertanyakan apakah mereka benar-benar orang PDIP," tegas Suhandoyo.
Jika orang PDIP, kata Suhandoyo, dirinya yakin sikap dan tindakannya tidak seperti massa yang menggeruduk DPD.
"PDIP pakai azas musyawarah mufakat untuk menyelesaikan masalah," sergahnya.
Untuk itu, jika massa terbukti bukan mewakili institusi, maka pihaknya mendesak DPD dan DPP memprosesnya.
Ketua Fraksi PDIP DPRD Jatim Ali Mudji minta DPP PDIP segera turun tangan.
“Ini jangan sampai dibiarkan berlarut-larut. DPP harus cepat memanggil dan mempertemukan semua pihak terkait untuk mencari solusi terbaik. PDIP harus secepatnya konsolidasi, karena Pemilihan Gubernur Jatim sudah di depan mata,” ujarnya.
Informasi dihimpun menyebutkan, munculnya gejolak di internal PDIP Jatim terjadi sejak dua bulan lalu. Sejumlah DPC, seperti Surabaya, Kota Malang, Kota Probolinggo, dan Ngawi terang-terangan mengkritik kepemimpinan Sirmadji. Forum DPC juga menulis surat ke DPP.
Berdasar surat protes itu, 4 Februari lalu DPP memanggil pimpinan DPC se-Jatim dan DPD. Rapat dipimpin Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo didampingi beberapa Ketua DPP.