Chairmain Komatsu: Perekonomian Indonesia Bagus Sekali
Chairman Komatsu Ltd., Masahiro Sakane mengakui perkonomian Indonesia saat ini bagus sekali dan tak ada masalah
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Chairman Komatsu Ltd., Masahiro Sakane mengakui perkonomian Indonesia saat ini bagus sekali dan tak ada masalah. Demikian pula pemerintahan yang stabil mendukung perekonomian Indonesia, ungkapnya, Jumat (8/1/2013) siang, kepada Tribunnews.com di Tokyo, Jepang.
"Namun harga batu baru yang anjlok, permintaan China yang snagat menurun terhadap batu baru, berdampak sangat berat bagi Komatsu sehingga penjualan turun besar di tahun fiskal 2011. Tapi saya tahu persediaan batubara Indonesia memang luar biasa sangat banyak sekali jadi pasti akan bangkit kembali," lanjutnya.
Bahkan, tambahnya, sampai dengan sekarang harga batubara juga masih lesu sehingga belum balik ke suasana normal.
Bisnis Komatsu banyak sekali terlibat di pertambangan batubara di Indonesia dengan pengerahan total berbagai alat beratnya di sana. Dengan bisnis batubara lesu, tak terjadi transaksi seperti di masa lalu, penambangan terhenti tidak se aktif dulu, kerja yang ditangani Komatsu pun jauh semakin berkurang. Keterlibatan alat berat Komatsu di Indonesia cuku besar skeitar 45 persen dibandingkan bisnis di tempat yang lain, sehingga dampak penghasilnnya mengalami penurunan cukup besar pula saat ini.
"Karena itu untuk sementara kami akan menggarap kembali bisnis di Amerika Serikat karena perekonomian di sana sudah mulai bagus kembali," ungkapnya lebih lanjut.
Namun nantinya, tambahnya, setelah perdagangan batubara aktif kembali, baik kembali, Sakane yakin kegiatan pertambangan di Indonesia akan bagus kembali dan saat itulah Komatsu akan kembali lagi aktif di Indonesia.
Pertumbuhan pembangunan ekonomi di masa depan dipastikan, menurutnya, akan bergerak sangat aktif di Asia termasuk di Indonesia.
Olehkarena itu Komatsu akan semakin besar memperhatikan bisnisnya di Asia di samping tentu saja juga di Amerika dan di Eropa.
Komatsu memiliki buldozer alat berat yang dikendalikan dengan remote control sehingga tanpa manusia pun bisa beroperasi dengan baik. Hal ini baik untuk tempat bencana dan yang terkena radioaktif.
Net profit Komatsu tercatat 91 muliar yen, turun 30 persen dibandingkan tahun lalu dan penjualan 1,35 triliun yen turun 7 persen dibandingkan tahun lalu. Saham Komatsu kini turun 90 yen atau 3,8 persen menjadi 2.295 yen per lembar saham.
BISNIS POPULER