Konflik Partai NasDem
Hary Tanoe: Kenapa Saya Mundur, Masalahnya Sederhana
Hary Tanoesudibjo resmi mengundurkan diri dari Partai NasDem, setelah mengajukan langsung surat pengunduran kepada Ketua Dewan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hary Tanoesudibjo resmi mengundurkan diri dari Partai NasDem, setelah mengajukan langsung surat pengunduran kepada Ketua Dewan Pembina Surya Paloh di kantor pusat partai di Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (21/1/2013).
"Saya telah melaporkan kemunduran diri saya dari Partai NasDem sebagai kapasitas Ketua Dewan Pakar Partai NasDem. Keputusan ini saya lakukan dengan berat. Terhitung hari ini saya sudah bukan lagi bagian NasDem," ujar Harry Tanoe saat konferensi pers kepada wartawan.
Harry mengaku, bergabungnya ke Partai NasDem pada 9 Oktober 2011, ditawari langsung oleh Surya Paloh, lebih karena idealismenya untuk melakukan upaya terbaik, energi, pikiran, dana dan apapun, bagi perubahan bangsa ini ke depan.
Ia mengaku, ikut sebagai bagian ikut meloloskan Partai NasDem sebagai peserta Pemilu 2014. Saya terima kasih kader NasDem di pusat, wilayah, cabang. Tanpa kerja sama bersama ketua umum, sekjen, Surya Paloh, Partai NasDem tak bisa sebagai peserta pemilu.
Bos MNC ini juga meminta maaf kepada simpatisan kader karena keputusannya ini tidak mengenakkan dan berat. Ia berharap, aktifitas politik di Partai NasDem tetap berjalan dan dijalankan.
"Kenapa saya mundur, masalahnya sederhana. Saya melihat Partai NasDem sudah berkembang sangat baik. Pengurus dan kalangan di daerah adalah kalangan muda. Kurang leboh 70 persen ini anak muda. Dan saya ingin memanfaatkan kepengurusan kaum muda," tukasnya.
"Namun Pak Surya Paloh, menginginkan banyak perubahan dan beliau ingin menjadi ketua umum. Saya tidak ada konflik. Kita tetap bersahabat dan tadi ngobrol banyak. Secara organisasi memang kita berbeda. Saya tetap menggerakkan generasi muda ikut membangun bangsa lebih baik," tukasnya.
Klik: