Dugaan Korupsi PLN
DPR: Dahlan Iskan, Bersikaplah Ksatria
Wakil Ketua Komisi VII DPR Effendi Simbolon mengaku kecewa dan meminta Dahlan untuk bersikap ksatria.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan kembali tidak memenuhi panggilan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin (21/1/2013).
Pemanggilan itu terkait dengan pembahasan masalah inefisiensi PT PLN yang mencapai Rp 37,6 triliun saat Dahlan menjadi Direktur Utama perusahaan listrik pelat merah itu. Ketidakhadiran Dahlan ini merupakan yang keempat kalinya.
Terkait hal itu, Ketua Panitia Kerja Hulu Listrik sekaligus Wakil Ketua Komisi VII DPR Effendi Simbolon mengaku kecewa. Ia pun meminta Dahlan untuk bersikap ksatria dan tidak menghindar terus menerus atas panggilan Komisi VII DPR ini.
"Ada proses yang perlu diverfikasi. Jangan menghindar. Bersikaplah ksatria," tutur Effendi, Senin (21/1/2013), di Gedung Kompleks Parlemen Senayan.
Politisi PDI Perjuangan itu menuturkan bahwa pihaknya sudah mengirimkan surat undangan sejak Rabu (16/1/2013) lalu. Namun, Komisi VII belum menerima surat balasan dari Dahlan terkait ketidahadiranya pada rapat hari ini.
Sementara itu, Kepala Humas Kementerian BUMN, Faisal Halimi mengatakan bahwa Dahlan Iskan berhalangan hadir karena menghadiri acara lain di luar Jakarta. Dahlan diketahui menghadiri acara dengan PT Berdikari di Sidrap, Sulawesi Selatan. Faisal mengatakan, kunjungan yang dilakukan Dahlan ke Sidrap, Sulawesi Selatan ini tidak dapat dibatalkan. Sebab acara ini telah teragenda sejak jauh-jauh hari.
Selain itu, kata Faisal, pihaknya telah menyampaikan surat pernyataan tidak dapat menghadiri undangan rapat dengan Komisi VII DPR sejak Jumat (18/1) pekan lalu. Menurut Effendi, seharusnya Dahlan menyerahkan surat pribadi bukan atas nama Kementerian BUMN.
"Karena pemanggilan ini kan bukan atas nama Menteri BUMN. Surat yang kami kirim tanggal 16 Januari lalu adalah untuk pemanggilan sebagai mantan Dirut PLN," kata Effendi.
Meski kembali tidak dihadiri Dahlan, Effendi mengatakan akan tetap memanggil Dahlan. "(Kalau hari ini tidak datang) Dia akan saya panggil terus menerus, sampai tidak ada alasan lagi untuk tidak datang," kata Effendi.