mutasi guru
Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Cuek Soal Isu Pencopotan
"Saya no comment soal itu," ujarnya.
Laporan dari Hadi santoso wartawan surya
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Kalangan DPRD Surabaya merespon keras penolakan puluhan guru dan siswa terhadap mutasi guru yang dilakukan Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Surabaya.
Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Baktiono dan beberapa anggotanya, bahkan merekomendasi agar Walikota Surabaya, Tri Rismaharini mencopot Kepala Dindik, Ikhsan dari jabatannya.
Ikhsan dianggap seringkali membuat kebijakan yang meresahkan.
Toh, pernyataan keras kalangan DPRD Surabaya tersebut, direspon cuek oleh Ikhsan. Ditanya wartawan terkait pernyataan DPRD Surabaya tersebut, Ikhsan enggan menanggapi. Bahkan, microphone yang sebelumnya dipakai
memberikan keterangan, langsung dia letakkan di meja.
Seusai jumpa pers, wartawan kembali menyodori Ikhsan terkait pertanyaan tentang rekom mundur itu. Namun, Ikhsan kembali berlalu.
"Saya no comment soal itu," ujarnya.
Kebijakan mutasi terhadap 1138 guru pegawai negeri sipil (PNS) oleh Dindik Kota Surabaya, memang memantik perlawanan dari guru dan siswa. Mulai Rabu (8/1/2013) lalu, sejumlah guru dan siswa, bergantian mendatangi
DPRD Surabaya untuk menyampaikan keluhan mereka.
Sebelumnya, Ketua DPRD Surabaya, Baktiono, mengatakan, sejak dilantik menjadi Kadindik pada 1 Maret 2012 lalu, Ikhsan telah banyak membuat kebijakan yang memicu keresahan publik.
"Banyak kebijakan Kadindik yang menimbulkan dunia pendidikan kacau dan meresahkan publik. Kalau perlu, kita rekomendasi agar Kadindik dicopot dari jabatanya karena tidak becus," ujar Baktiono.