Senin, 6 Oktober 2025

Pemilihan Gubernur Jabar

KPI UIN Gelar Sosialisasi dan Simulasi Pilgub

KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung,gelar sosialisasi dan simulasi Pemilihan Gubernur

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto KPI UIN Gelar Sosialisasi dan Simulasi Pilgub
UIN Gunung Jati

TRIBUNNEWS.COM  BANDUNG, - Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, Rabu (9/1/2013), menggelar sosialisasi dan simulasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Pilgub) dengan menampilkan narasumber Anggota Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat (KPU Jabar), Ferdhiman, dan pakar komunikasi politik Prof. Dr. Asep Saeful Muhtadi, MAg.

Pada sosialisasi yang digelar di aula kampus UIN SGD Jl. AH. Nasution (Jl. Raya Cipadung) Bandung, dimoderatori Roni Tabroni dan diikuti puluhan aktivis mahasiswa tersebut, Ferdhiman mengawali pembicaraannya dengan menjelaskan peserta Pilgub 2013 terdiri dari 5 pasangan calon, masing-masing pasangan Dikdik Muliana Arief Mansur dan Cecep, Irianto MS. Syafiuddin (Yance) dan Tatang Farhanul Hakim, Yusuf Macan Effendi (Dede Yusuf) dan Lex Laksamana Zaenal Lan, Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar, Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki.

Pilgub yang pemungutan suaranya akan dilaksanakan Minggu 24 Februari mendatang itu, kata Ferdhiman, pada prinsipnya memiliki tujuan yang sama dengan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden, yakni untuk memilih pemimpin yang dinilai mampu memberantas atau mengentaskan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, melawan kebodohan dan mendistribusikan kemakmuran.

"Maka, kepada teman-teman mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan, nanti pilihlah pemimpin Jawa Barat dan wakilnya dengan cerdas dan bertanggungjawab," ajaknya seraya menerangkan pula tentang pragmatisme dan idealisme dalam pemilu di Indonesia, perbandingan pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya, dan persepsi masyarakat terhadap penyelenggaraan pilkada (pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah).

Narasumber lainnya, Asep Saeful Muhtadi, dalam sosialisasi yang lebih seminar itu menyajikan tema "Membangun komunikasi politik" dan "Potret kampanye politik (calon) kepala daerah. Seorang kepala daerah bahkan kepala desa, menurutnya, akan berhasil melaksanakan program-programnya jika mendapatkan partisipasi aktif dari masyarakat. Sedangkan partisipasi ini hanya bisa digalang dengan komunikasi politik yang berkesinambungan.

Ia menilai sosialisasi Pilgub 2013 yang selama ini diselenggarakan KPU Jabar merupakan bagian dari pendidikan politik. Sebenarnya pihak KPU tidak perlu bekerja keras menginformasikan Pilgub dan pemilu lainnya, apabila dalam 5 tahun terakhir secara berkelanjutan melakukan komunikasi politik dengan masyarakat. Sebab, komunikasi politik merupakan kekuatan sekaligus penggerak sistem politik yang berlaku di suatu wilayah.

"Rendahnya komunikasi politik mengakibatkan munculnya protes, gugatan, atau sampai pencabutan dukungan dalam pilkada. Pemerintah yang tidak cerdas berkomunikasi politik dengan rakyat, akhirnya dituntut dan didemo oleh kelompok-kelompok masyarakat. Karenanya, dalam Pilgub nanti pemilih harus terlebih dulu mencermati visi-misi calon. Kalau visi-misinya tidak jelas jangan dipilih, apalagi calon yang belum pernah menunjukkan kemampuannya," ujar Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN SGD Bandung ini.(*/fam)

Baca  Juga  :

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved