Kamis, 2 Oktober 2025

Sanfianti Kohar Bangga Penelitiannya diakui oleh Dirjen HAKI

Mengawali tahun 2013, kabar gembira diterima oleh Swiss German University.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-inlihat foto Sanfianti Kohar Bangga Penelitiannya diakui oleh Dirjen HAKI
IST
modifikasi tepung tapioca untuk bahan isian makanan olahan seperti Bakso atau Chicken Nuggets

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengawali tahun 2013, kabar gembira diterima oleh Swiss German University. Karya hasil riset dari SGU Kekayaan Intelektual Indonesia (HAKI).

Produk yang dihadiahi hak paten tersebut adalah modifikasi tepung tapioca untuk bahan isian makanan olahan seperti Bakso atau Chicken Nuggets. Sanfianti Kohar yang berasal dari Jurusan Food Technology ini mengaku bangga dengan pencapaian ini,

“Saya bangga sekaligus bersyukur hasil kerja keras dan penelitian saya di akui oleh Dirjen HAKI” Ujarnya.

Dalam penelitian ini Sanfianti dibantu oleh Dr. Maruli Panjaitan, Head of Biomedical Engineering SGU dan Dr. LBS Kardono, seorang peneliti senior dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Tepung Tapioka yang sudah dimodifikasi (modified starch) adalah salah satu bahan utama penting dalam industry pembuatan Bakso dan Chicken Nuggets, selama ini untuk tepung tersebut pabrik-pabrik di Indonesia mendapatkannya dengan cara impor dari Jerman dan Amerika Serikat. Fakta awal inilah yang kemudian membuat Sanfianti dibantu oleh dua peneliti seniornya untuk membuat tepung yang bisa menggantikan tepung impor tersebut.

“Hasil penelitian kami ini adalah jawaban untuk industry pengolahan makanan di Indonesia, menekan biaya produksi, mengurangi impor dan melepaskan Indonesia dari ketergantungan akan produk Asing” Ujar Dr. Maruli Panjaitan.

Setelah hak Paten ini diperoleh, saat ini beberapa nama besar dari Industri pengolahan makanan di Indonesia mulai tertarik dan mengajukan kerjasama dengan SGU untuk mengambil produk tersebut sebagai bahan untuk produksi mereka.

“kerjasama kami dengan industry ini menunjukkan bahwa salah satu keinginan SGU untuk menjadi Universitas yang berorientasi riset telah berada di jalur yang benar, kedepannya kami akan terus berusaha menghasilkan inovasi-inovasi yang membantu industry di dalam dan luar negeri” tutup Prof. Dr. Martin Loeffelholz, Rektor Swiss German University.

Tentang Swiss German University

Swiss German University adalah Universitas swasta bertaraf internasional pertama di Indonesia yang di akui oleh DIKTI. Berdiri sejak tahun 2000, dan merupakan joint effort dari 4 negara yaitu Jerman, Swiss, Austria dan Indonesia. Bahasa pengantar perkuliahan seluruhnya dalam bahasa inggris, dan selama satu tahun mahasiswa akan menjalani program magang di Indonesia dan di Eropa.

Swiss German University memiliki 4 fakultas dan 10 program studi yaitu Mechatronics dan Industrial Engineering di bawah Fakultas Engineering. Information Technology dibawah Fakultas IT, Program Study International Business Administration, Accounting, Hotel and Tourism Management dan Communication and Public relations dibawah Fakultas Business and Humanities, dan terakhir Fakultas Life Science yang memiliki Program study Pharmaceutical Engineering, Biomedical Engineering dan Food Technology.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved