BMKG: Hujan di Makassar Pada Level Ekstrem
Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMKG) Wilayah IV Makassar kembali mengingatkan
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -- Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMKG) Wilayah IV Makassar kembali mengingatkan cuaca ekstrem di Makassar khususnya dan sebagian besar wilayah Sulsel umumnya, sepanjamng Januari hingga Februari mendatang.
Kepala Bidang Pelayanan Jasa BMKG Wilyah IV Makassar Sujarwo, menyebutkan hingga pekan pertama Januari 2013 ini, curah hujan mencapai 172 mm. "Kondisi itu dinilai sangat ekstrim dan dapat menimbulkan banjir, apalagi ini terjadi musim pancaroba," katanya kepada Tribun Rabu (2/1/2013).
Meski Sulsel, khususnya di wilayah semenanjung selatan Sulsel, dekat Selat Makassar termasuk wilayah curah hujan sedang di Indonesia, namun untuk tahun ini diperkirkan curah hujan mencapai 400 mm. Sedangkan kecepatan angin mencapai 8 sampai 18 knot.
Dia mengingatkan, dengan curah hujan yang tinggi ini, potensi banjir di Sulawesi Selatan khusunya daerah Makassar yang kondisi datarannya rendah, terutama wilayah-wilayah yang berdekatan dengan aliran sungai.
Sekadar diketahui, Makassar diapit dua sungai besar. Sungai Tallo dan Sungai Jeneberang. Debit air di dua sungai utama ini, sebagai mana data dari dinas otoritas pengelolasan sumber daya air dan tata kota, bisa mencapai 200 mm.
Menyikapi dampak banjir dan genangan air yang terjadi di sejumlah ruas jalan protokol di Kota Makassar, sepanjang Selasa (1/1/2013) dan Rabu (2/1/2013), Wali KOta Makassar Ilham Arief Sirajuddin melakukan inspeksi dan pemantauan sejumlah kanal, saluran air, dan sanitasei tersier di sejumlah wilayah di kota.
Ilham membahas genangan air banjir bersama Sekretaris Daerah Agar Jaya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (KBPBD) Makassar Muhammad Ismounandar, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Alham Arifin, sejumlah camat dan sejumlah pimoinan SKPD di lingkup pemkot.
Ilham menduga, sedimentasi dan tumpukan sampah, di saluran air utama adalah salah satu yang menyebabkan ketidaklancaran aliran air di drainase.
"Coba telusuri penyebabnya, saya curiga ada (drainase) yang tersumbat, soalnya pekerjaan di Jl Pettarani baru, bisa jadi materialnya berlum terangkut" ujar Ilham.
Ilham mengutarakan kekhawatiran di hadapan bawahannya itu bahwa sejumlah tindakan untuk meminimalisir genangan air, rupanya belum memberi hasil maksimal.
Ilham rupanya banyak tahu lebih teknis, termasuk genangan air di depan rumah jabatan Wagub Sulsel Jl. Yusuf Dg Ngawing, atau di belakang kantor BKKBN Provinsi Sulsel.
Ilham menyebutkan, di tempat tersebut tergenang karena drainase di depan IKIP, kecil, setelah diperbaiki genangan di tempat tersebut dapat teratasi.
Secara terpisah Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, meminta agar semua kepala daerah untuk mewaspadai perubahan cuaca ekstrem di musim pancaroba ini.
Saat berkunjung ke radaksi Tribun, sekitar pukul 23.00 wita, gubernur bahkan secara khusus meminta kepada Ketua DPRD Kota Makassar Farouk M Betta untuk memberi perhatian khusus terhadap potensi bencana ini. "Coba pantau efeknya, tolong ya," kata Syahrul.
Banjir terparah di Makassar terjadi di kawasan perumahan Swadaya, di selatan Jl Abdullah Dg Sirua, perbatasan antara kecamatan Panakkukang, Rappocini, dan Manggala, Antang.
Selain di Makassar, sejumlah wilayah dataran rendah di Gowa dan Maros, sepanjang Selasa dan Rabu kemarin, juga dilaporkan terjadi banjir .