Akibat Syuting di Ruang ICU
RSBA Harapan Kita Tidak Memungut Biaya dari Syuting Film
Direktur RSAB Harapan Kita, Dr Achmad Soebagjo Tancarino mengatakan, selama beberapa kali proses syuting di lingkungan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur RSAB Harapan Kita, Dr Achmad Soebagjo Tancarino mengatakan, selama beberapa kali proses syuting di lingkungan RSBA Harapan Kita, pihaknya tidak pernah menerima bayaran.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami keluarga pasien. Masalah biaya syuting karena untuk memperkenalkan program dan RS (rumah sakit), misalnya seperti program bayi tabung, jadi kami tidak ambil biaya," jelas Achmad, Jumat (28/12/2012) di Kemenkes RI.
Achmad mengatakan, bentuk promosi melalui syuting yakni demi memperkenalkan RS, dan cara memperkenalkan rumah sakit juga melalui berbagai cara yakni melalui media.
"Memperkenalkan RS salah satunya kan melalui media, baik hiburan maupun peliputan. Beberapa kali juga kami liputan bakti sosial bibir sumbing," ucap Achmad.
Achmad juga mengaku dirinya sudah membuat keputusan untuk sementara waktu pihak RS tidak akan memberikan izin untuk syuting di lingkungan ICU dan dirinya juga tidak menyangka syuting di RSBA berakhir seperti ini.
Lebih lanjut, Achmad mengatakan, di dalam aturan yang ada saat ini belum ada aturan jelas mengenai aturan syuting.
Mengenai pengajuan perizinan RS untuk dijadikan lokasi syuting, dikatakan Achamad, pihaknya tidak pernah bertemu langsung dengan sang sutradara.
"Ada surat pengajuan izin syuting ke RS. Dan surat itu didisposisikan ke Direktur Umum Operasional. Saya tegaskan, kematian ini tidak ada hubungannya dengan syuting. Jangan malah terjadi fitnah, pihak kami sudah melakukan pelayanan yang seharusnya," papar Achmad.