Senin, 6 Oktober 2025

Proyek Deep Tunnel

PU Dukung Proyek Deep Tunnel Jokowi

Kementerian Pekerjaan Umum mendukung penuh proyek Gubernur DKI Jakarta Jokowi yakni proyek Deep Tunnel

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
zoom-inlihat foto PU Dukung Proyek Deep Tunnel Jokowi
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, masuk kedalam gorong-gorong di sekitar Jalan MH.Thamrin, Rabu (26/12/2012). Gubernur meninjau kondisi gorong-gorong untuk mengetahui penyebab banjir yang sering terjadi di jalan MH.Thamrin. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum mendukung penuh proyek Gubernur DKI Jakarta Jokowi yakni proyek Deep Tunnel. Rencananya, terowongan berdiameter 16 meter itu akan dibangun dari MT Haryono hingga Pluit dan diprediksi memakan dana Rp 16 triliun.

"Saya belum ketemu dengan pak Jokowi, tapi kalau ide itu ditawarkan saya dukung sampai mentok, kami bersedia mendorong itu semua," ujar Djoko Kirmanto, Menteri Pekerjaan Umum dalam jumpa pers akhir tahun 2012 Kementerian PU, Jumat (28/12/2012).

Djoko menjelaskan, proyek deep tunnel mempunyai tiga fungsi untuk lajur transportasi. "Musim kemarau jadi jalan tol, kalau musim hujan jadi penampung air dari banjir, kalau peralihan musim kemarau ke setengah hujan, minimal separuh untuk waduk," jelas Djoko.

Jokowi mendapat ide tersebut dari terowongan besar yang ada di Malaysia bernama Stormwater Management and Road Tunnel (SMART).

Berdasarkan data yang dihimpun Tribunnews.com dari roadtraffic-technology, SMART dibangun pada 2003. Proyek ini merupakan proyek terowongan terpanjang di Malaysia dan menggunakan teknologi yang tinggi.

Berdiameter 13,2 meter, mencakup 9,7 km terowongan untuk banjir dan 4 km dua jalur kendaraan. Total investasi yang dihabiskan untuk mega proyek ini ialah MYR 1,887 juta atau sekitar 514 juta dollar AS.

Tujuan utama pembangunan terowongan ini adalah untuk mengatasi masalah banjir yang diakibatkan meluapnya Sungai Klang dan Kerayong, serta dapat mengurangi tingkat kemacetan selama jam-jam sibuk. Tapi terowongan ini hanya berlaku bagi kendaraan ringan saja.

SMART mulai beroperasi untuk kendaraan sejak 14 Mei 2007, proyek ini digagas oleh Pemerintah Malaysia. Terowongan ini mampu menampung 30.000 mobil per hari dan telah digunakan 44 kali menanggulangi banjir.

Terowongan ini dimulai dari Sungai Kampung Barembang dan berakhir di Sungai Taman Desa. Terowongan ini menanggulangi luapan air dari 2 sungai besar yang melewati pusat kota Kuala Lumpur. Kuala Lumpur diperkirakan beresiko terkena banjir besar 1 kali dalam 100 tahun sekali.

Untuk sebuah kendaraan dapat menghemat waktu jika lewat terowongan ini, dari persimpangan Jalan Istana menuju Kampung Pandan hanya 4 menit, dari waktu biasanya 15 menit.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved