Kapolda Kepri Akui Sulit Ungkap Jaringan Narkoba
Kapolda Kepri, Brigjen Pol Yotje Mende mengaku kesulitan mengungkap sindikat narkoba jaringan internasional, apalagi bila tidak punya file
Laporan Wartawan Tribun Batam, Thom
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG - Kapolda Kepri, Brigjen Pol Yotje Mende mengaku kesulitan mengungkap sindikat narkoba jaringan internasional, apalagi bila tidak punya file yang lengkap.
"Kasus empat kilo (sabu) kemarin masih terus kita kembangkan. Memang ini jaringan (internasional), tapi kalau kita tidak mempunyai file mereka, itu sangat susah," ujar Yotje menjawab pertanyaan awak media, Selasa (25/12/2012) siang terkait penangkapan heroin seberat 3,4 kilogram, Senin lalu.
Karena itu, Yotje belum bisa berkata banyak terkait perkembangan kasus tersebut. Begitu juga dengan pengembangan penangkapan 4 kg sabu-sabu 13 Desember lalu.
Menurut Yotje, pemeriksaan terhadap tersangka jaringan ini, membutuhkan teknik yang lebih canggih, untuk mengungkap kaki tangan jaringan tersebut. Apalagi, nomor-nomor yang biasa mereka gunakan langsung tidak bisa digunakan, begitu tahu, satu dari jaringan mereka tertangkap.
"Saat ini semua handphone mereka sudah tidak bisa digunakan lagi. Kita pasti akan terus mengejar mereka, dan akan berupaya keras mengungkap pelaku. Kita akan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait," katanya.
Saat ditanya, apakah ada keterkaitan antara pelaku sabu-sabu 4 kg dan pembawa heroin 3 kg yang sama-sama berasal dari Malaysia dan diamankan anggota BC Tanjungpinang, Yotje belum bisa menjawab.
"Itu belum tahu, kita masih terus mengembangkan kedua kasus ini," kata Yotje.
Sebelumnya, Petugas Bea dan Cukai (BC) kota Tanjungpinang berhasil menggagalkan upaya penyelundupan heroin seberat 3,4 kg dari Malaysia melalui Tanjungpinang, Senin (24/12/2012) pukul 11.30 WIB.
Barang terlarang itu dibawa Ahmad (26) warga Indonesia melalui Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang. Ia berangkat dari Malaysia melalui Pelabuhan Stulang Laut menggunakan kapal Ferry MV Cinta Indonesia.