Teror di Poso
Teroris Poso Rebut Sepucuk Senjata Anggota Brimob
Kelompok teroris yang jumlahnya sekitar 15 orang, langsung menghujani anggota Brimob yang sedang berpatroli, dengan sejumlah tembakan,
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain membunuh tiga anggota Brimob yang sedang berpatroli, teroris Poso dalam aksi penyerangannya, Kamis (20/12/2012) pagi di Desa Desa Kalora, Tambarana, Poso, Sulawesi Tengah, juga merebut satu senjata SS1 yang dibawa seorang anggota Brimob.
Kelompok teroris yang jumlahnya sekitar 15 orang, langsung menghujani anggota Brimob yang sedang berpatroli, dengan sejumlah tembakan. Akibatnya, tiga anggota Brimob tewas, dan tiga lainnya terluka.
“Pelaku diperkirakan 10-15 orang. Dugaan sementara melarikan diri dan merampas satu senjata anggota jenis SS1,” ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis.
Diperkirakan, para pelaku teror menembaki petugas menggunakan senjata laras panjang, karena aksi baku tembak terjadi dalam jarak yang cukup jauh.
Namun, Boy belum mengetahui jenis senjata yang dipakai para teroris dalam menyerang para anggota Brimob yang sedang berpatroli.
“Jenis senjata yang digunakan belum tahu. Identifikasi proyektil masih dilakukan,” ucapnya.
Kelompok teror ini melakukan penyerangan, karena merasa terdesak setelah sejumlah tempat pelatihan terornya dikuasai polisi. Selain itu, patroli polisi juga semakin mempersempit pergerakan mereka.
“Upaya mensterilkan lokasi dari aktivitas teror, sehingga mereka merasa terdesak. Pas bertemu dengan tim, terjadi kontak senjata. Patroli ini dilakukan berkaitan dengan aksi teror sebelumnya,” papar Boy.
Kelompok teroris yang menyerang anggota Brimob pagi tadi, tidak bisa dipisahkan dari aksi-aksi teror sebelumnya di Poso.
“Tak bisa dikaitkan dengan satu peristiwa saja, tapi secara keseluruhan,” kata Boy. (*)