CBI Jadi Tonggak Sejarah Persinyalan KA Indonesia
Menteri Perhubungan, E.E Mangindaan, siang ini meresmikan penggunaan sistem

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hanan Wiyoko
TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - Menteri Perhubungan, E.E Mangindaan, siang ini Rabu (19/12/2012) meresmikan penggunaan sistem persinyalaan kereta api Computer Based Interlocking (CBI) di Stasiun Gumilir, Cilacap, Jawa Tengah.
Penggunaan CBI sebagai produk anak bangsa merupakan tonggak sejarah sistem persinyalaan KA di Indonesia mengingat saat ini sistem persinyalan masih dilakukan secara mekanik serta mengandalkan buatan luar negeri.
Pengunaan CBI merupakan modernisasi persinyalan kereta api dari mekanik menjadi elektrik. Saat ini sistem mekanik sekitar 47 persen di Pulau Jawa dan 99 persen di Pulau Sumatera menggunakan produk Belanda dan Jerman.
"Sekarang kita bisa bikin sendiri, 100 persen buatan Indonesia. Nantinya akan dikembangkan di semua stasiun kereta api," kata Menteri Mangindaan saat sambutan.
Ia mengatakan perubahan sistem mekanik dari elektronik akan berdampak banyak dalam perjalanan kereta api. Khususnya sistem keamanan lebih terjamin.
Sementara itu, Menteri Negera Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta mengaku bangga dengan pengembangan CBI oleh PT LEN dan Institut Teknologi Surabaya, Institut Teknologi Bandung dan BPPT.
"Ini cukup membanggakan dan diharapkan bisa membantu mengurangi kecelakaan," kata Menteri Gusti.
Peresmian ini dilakukan di stasiun kecil di pinggiran kota Cilacap, Stasiun Gumilir. Stasiun ini dipilih karena secara teknis merupakan stasiun percabangan jalur KA strategis ke arah Stasiun Cilacap yang berada di dekat kilang minyak Pertamina unit IV Cilacap, Stasiun Karangtalun yang berada dekat pabrik semen PT Holchim Indonesia dan Stasiun Maos yang merupakan stasiun persinggahan KA lintas selatan Bandung-Solo-Surabaya. (*)
Baca juga:
- Korban Pemerasan Polisi Dipanggil ke Polda DIY
- Jenazah Korban Longsor Karanganyar Ditemukan
- ITTelkom Pasang Alat Peringatan Dini Banjir
- Area Gedung DPRD Garut Disterilkan