Masjid untuk homoseksual di Prancis
Masjid pertama di Eropa yang mengizinkan homoseksual dibuka di luar kota Paris.
Masjid pertama di Eropa yang mengizinkan homoseksual dan tidak memisahkah jemaah laki dan perembuan, dibuka di luar kota Paris.
Masjid yang terletak di kediaman seorang biku Buddha ini juga mengizinkan perempuan menjadi imam dalam sembayang Jumat.
Banyak imam di Prancis menggambarkan masjid yang dibuka oleh pegiat homosekual Prancis keturunan Aljazair, Loduovic-Mohamed Zahed, ini sebagai penyimpangan.
Pemeluk Islam di Prancis berjumlah lima juta jiwa atau sekitar 8% dari seluruh jumlah penduduk.
Masjid ini dibuka di tengah upaya pemerintah sosialis Prancis untuk melegalkan perkawinan sesama jenis.
'Penyimpangan'
Pendiri masjid, Zahed, mengatakan sikap bermusuhan yang ditunjukkan warga Muslim terhadap homoseksual menyebabkan banyak yang keluar dari Islam.
Ia memutuskan untuk mendirikan tempat beribadah khusus untuk kelompok homoseksual melalui organisasinya Muslim Homoseksual Prancis.
Jumlah anggota meningkat menjadi 325 orang saat ini dari hanya enam orang dua tahun lalu.
"Prancis tidak memiliki tempat seperti ini," kata seorang jemaah yang tidak mau disebut namanya.
Sementara para imam menganggap langkah itu tidak dapat diterima.