Jumat, 3 Oktober 2025

TNI Gadungan Tipu Petani Dengan Uang Mainan

Ternyata tersangka membayar uang muka dengan uang mainan pecahan Rp 100 ribu. Kedua korban lalu melapor ke polisi

TRIBUNNEWS.COM,PASURUAN - Iwan Supriyadi (43), warga Desa Ranggeh, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan ini dipastikan menyesal seumur hidupnya.

Pasalnya, tak hanya menyamar sebagai anggota TNI saja, ia juga menggunakan uang mainan untuk membeli traktor di Desa Dukuhsari, Kecamatan Sukorejo. Akibat ulah ini, ia harus meringkuk di sel tahanan.

Iwan membeli lima unit traktor dari Sutaji (46) dan Sholeh (40), keduanya warga Desa Dukuhsari, dengan uang mainan anak-anak. Setelah itu, ia menjual traktor-traktor itu ke penadah bernama Asir, warga Desa Ngempit Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan.

Karena merasa ditipu, akhirnya dua korban ini melaporkannya ke polisi. Mendapat laporan korban, petugas kepolisian pun melakukan penyelidikan dan berhasil membekuk pelaku dan penadahnya, Rabu (28/11/12) lalu.

Kanit Reskrim I, Sat Reskrim Polres Pasuruan, Ipda Nanang Sugiono, dalam rilisnya, menjelaskan, aksi pelaku diawali dengan mendatangi para petani di Desa Dukuhsari dengan menyamar sebagai anggota Koramil Nguling, Kabupaten Pasuruan. Status palsu inilah yang membuat dua petani ini terbujuk.

"Tersangka membeli lima mesin bajak sawah (traktor) dari korban dengan alasan untuk keperluan Praktek Kerja Lapangan (PPL) mahasiswa di wilayah kerjanya, Nguling," kata Nanang, Kamis (29/11/12).

Sesuai dengan data lapangan, seharusnya harga satu unit traktor berkisar Rp 8 juta, namun karena korban terlanjur percaya dengan status palsu tersangka, akhirnya korban melepas traktornya dengan uang muka senilai Rp 600 ribu.

"Ternyata tersangka membayar uang muka dengan uang mainan pecahan Rp 100 ribu. Kedua korban lalu melapor ke polisi,'' ungkap Nanang.

Sementara itu, di depan penyidik, Iwan mengakui semua perbuatannya. Setelah berhasil membawa lima traktor milik korban, ia langsung menjualnya ke penadah, Asir. Asir ditangkap setelah polisi menangkap Iwan.

Iwan juga mengaku sudah tujuh kali melakukan penipuan dengan modus yang sama kepada para petani di wilayah Malang dan Pasuruan.
(Reporter : Eko darmoko)

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved