Selasa, 7 Oktober 2025

Belanja Kesehatan Masyarakat Indonesia Rendah

Dibandingkan pembelian alat elektronika belanja kesehatan masyarakat Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan negara lain

Penulis: Eko Sutriyanto
zoom-inlihat foto Belanja Kesehatan Masyarakat Indonesia Rendah
Bahri Kurniawan/Tribun Jakarta

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dibandingkan pembelian alat elektronika belanja kesehatan masyarakat Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan negara lain. Rata-rata  belanja kesehatan  penduduk Indonesia hanya US$44 per kapita per tahun, sebanyak US$20 dari jumlah itu digunakan untuk membeli obat.

"Ini artinya, masyarakat Indonesia belum memberikan perhatian terhadap kesehatan dan memilih untuk membeli peralatan elektronika seperti telepon selular dibandingkan untuk biaya kesehatan,” kata. Vice President Healthcare Frost and Sullivan Asia Pasific Rhenu Bhuller di Jakarta, Selasa (27/11/2012).

Temuan Frost and Sullivan menunjukkan bahwa pada 2020, pengeluaran biaya kesehatan di Asia Pasifik akan meningkat sebesar 151 persen atau mencapai USD2.927 miliar, sementara di Indonesia mencapai angka
US$47 miliar.

Bagaimana dengan asuransi kesehatan? Rhenu menyatakan hanya 45 persen penduduk Indonesia yang dilindungi oleh asuransi. Ia memprediksi hingga tahun 2014, pemerintah hanya mampu menjamin pembiayaan kesehatan sekitar 36 persen penduduk.

"Tercover 36 persen dengan penduduk 131 juta jiwa  tahun  2014 ini  sangat luar biasa. Untuk menjamin 100 persen penduduk sangat bisa namun  membutuhkan waktu yang cukup lama," katanya.

Di bagian lain, Rhenu menyatakan, industri farmasi sendiri juga tengah menghadapi masalah serius seperti regulasi dari  Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perdagangan tidak terintegrasi dan masih bertolak belakang. Juga tersedianya bahan baku dan  teknologi.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved