2 Pendekar PSHT Terkapar Tertembak
Siapa pelaku penembakan, menjadi prioritas penyelidikan
TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN – Dua pendekar Perguruan Silat Setia Hati Terate (PSHT) Lamongan ditembus timah panas yang diduga dimuntahkan oleh anggota polisi saat melokalisir konvoi massa PSHT yang hendak menghadiri hari terakhir pengukuhan anggota di Padepokan Sukodadi.
Massa yang bergerak Selasa (27/11/ 2012) sekitar pukul 22.20 WIB menuju lokasi acara pengesahan puncak hari terakhir itu berasal dari Sarirejo, Mantup, Tikung, Kembangbahu, Deket dan sebagian wilayah selatan Lamongan serta Lamongan kota. Dari sejumlah arah itu, massa berencana bertemu pada satu titik lokasi di Gedung GOR jalan Basuki Rahmad untuk bersama – sama menuju padepokan di Desa Menongo, Kecamatan Sukodadi.
Sebelum semuanya masuk kota, baik petugas yang berpakaian preman maupun dinas mencoba mengatur arus dan memecah jalur agar tidak terjadi gesekan dan penumpukan pada satu jalan saja. Bahkan ada juga massa yang mencoba menerobos melalui jalur Perumnas Made – Sugio juga dihadang dan diminta kembali lantaran jalur yang rencana dilewati itu juga menjadi basih perguruan silat lain. Namun strategi petugas itu seolah tidak bisa diterima oleh sebagian massa, hingga muncul sedikit gesekan.
Sementara itu di jalan jalur lain, seperti di Dampit muncul dua kelompok massa PSHT yang serupa berkonvoi. Hingga di jalan Desa Kebet massa masih ingin berusaha mencari jalan alternatif untuk menuju kota, tempat yang disepakati bersama untuk bertemu sebelum menuju lokasi pengukuhan anggota PSHT di Sukodadi.
Sebagian massa yang turut serta berkonvoi malam itu termasuk adannya dua korban anggota PSHT, Hari Prasetyo (23) dan Rudy H (37) keduanya asal Desa Sukongo Kecamatan Kembangbahu. Entah bagaimana mulanya, dalam kegelapan itu tiba – tiba dua anggota PSHT yang berangkat berboncengan dengan menumpang sepeda motor merasakan paha kiri dan pantatnya terasa panas.
Ternyata, keduanya tertembus peluru dan satu diantaranya bersarang di tulang selangkangan Heri Prasetyo yang juga seorang mahasiswa itu. Spontan massa mulai kocar – kacir mengetahui dua temannya menjadi korban terkena tembakan yang diduga dilepaskan anggota polres yang ikut mengamankan jalannya konvoi malam itu.
Insiden itu akhirnya memicu kegaduhan diantara massa itu sendiri di lapangan. Korban langsung dirujuk ke RS dr Soegiri Lamongan untuk menjalani perawatan sekaligus mengeluarkan proyektil yang bersarang.
Kejadaian malam hari itu juga memicu pertanyaan diantara massa itu sendiri karena tiba – tiba dua temannya tertembus peluru yang tidak diketahui pasti dari mana arah proyektil itu lepas dan mengakibatkan kedua korban luka parah. Bersamaan kedua korban dirujuk ke RS dr Soegiri, massa juga ramai – ramai mendatangi rumah sakit dan sekitar pukul 01.30 WIB massa bergerak menuju mapolres.
Kapolres Lamongan AKBP H Marsudianto dikonfirmasi Surya mengungkapkan, pihaknya belum tahu siapa sebenarnya oknum yang melepaskan tembakan. Pihaknya masih menyelidiki terjadinya penembakan yang melukai dua anggota PSHT. Terjadinya insiden itu lantaran adanya pihak – pihak tertentu yang mengganggu petugas yang saat itu ikut mengawal massa.
”Siapa pelaku penembakan, menjadi prioritas penyelidikan . Kalau benar tembakan itu dilepaskan oknum polisi, pasti akan saya tindak tegas,”tegas Marsudianto.
Marsudianto menjamin ia tidak akan merekayasa hasil penyelidikan, tapi akan mengusut sampai tuntas dan menjatuhkan sanksi bagi mereka yang terbukti bersalah.