Kamis, 2 Oktober 2025

Produk Atap Jerman Bidik Jabar

Makin banyaknya proyek perumahan di Jabar merupakan pasar yang sangat menarik

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Produk Atap Jerman Bidik Jabar
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Barat, Robby Dwikojuliardi (kiri) menjelaskan kepada pengunjung keunggulan atap bitumen untuk bangunan produk Gutta dari Jerman pada acara pameran produk tersebut di Hotel Papandayan, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Kamis (22/11/2012). Atap yang terbuat dari 22 lapisan tipis serat selulosa dan resin ini dapat menghasilkan fleksibilitas yang tinggi, kekuatan mekanis yang tahan benturan dan tekanan, serta tahan sampai 30 tahun karena tidak memiliki pori-pori udara yang dapat menyebabkan pelapukan.

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Makin banyaknya proyek perumahan di Jabar merupakan pasar yang sangat menarik bagi pemasaran produk-produk bahan bangunan.

"Jabar termasuk Bandung terus berkembang. Sektor properti pun demikian. Jabar pun menjadi basis industri nasional. Jadi, inilah yang menjadi dasar kami untuk menjadikan Jabar sebagai target pasar atap bitumen," kata Commercial Director PT Gutta Indonesia, Doddy Indra Prasetia, di Hotel Papandayan, Bandung, Rabu (22/11/2012).

PT Gutta merupakan produsen industri atap asal Jerman. Industri yang memiliki cabang di  Swiss, Italia, dan Jerman tersebut memproyeksikan penjualan pada 2013 sebanyak 1,2 juta meter persegi.
"Di Indonesia, kami baru beroperasi sekitar sembilan bulan. Meski demikian, kami optimistis mampu merebut pasar Indonesia, termasuk Jabar dan Bandung," kata Doddy.

Menurut Doddy, bitumen mampu menahan terjaan angin puting beliung hingga 190 kilometer per jam. "Produk kami tidak mempengaruhi kondisi dan pasar genting tradisional karena masing-masing memiliki segmen pasar berbeda," katanya.

Menurut Doddy, untuk memenuhi pasar nasional, selama ini pihaknya masih harus mendatangkan atap itu dari Jerman, Swiss, dan Italia. Setiap bulan PT Gutta mendatangkan atap bitumen sebanyak 20 kontainer. Namun, mengacu pada besarnya potensi dan peluang pasar di Indonesia tidak tertutup kemungkinan, pihaknya membangun pabrik di Indonesia. "Bisa saja pabriknya berlokasi di Jabar. Langkah itu masih dalam pengkajian," ujarnya.

Doddy memperkirakan, pasar genting bitumen terus berkembang. Apabila pihaknya memiliki pabrik di Indonesia, maka Indonesia bisa menjadi pemasok genting bitumen bagi pasar internasional, minimal di ASEAN.

Atap bitumen terbuat dari 22 lapisan tipis serat selulosa dan resin sehingga dapat menghasilkan fleksibilitas yang tinggi, kekuatan mekanis yang tahan benturan dan tekanan, serta tahan sampai 30 tahun karena tidak memiliki pori-pori udara yang dapat menyebabkan pelapukan. (win)

Koran Futuristik dan Elegan
Klik Tribun Jakarta Digital Newspaper
 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved