Dua Perempuan Bandung Korban KDRT Melapor

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Dalam waktu yang hampir bersamaan, dua perempuan melaporkan kekerasan yang menimpa mereka ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Mapolrestabes Bandung, Minggu (18/11/2012) sore.  

AN (25), warga Nyengseret, Bandung mengaku suaminya telah menyundut wajahnya dengan rokok. Sedangkan YR (35), warga Jalan LRE Martadinata, Bandung mengaku telah dipukul dan didorong oleh suaminya hingga terjatuh.

Kemarin, kedua korban datang bersama orang tuanya ke kantor polisi. Mereka berharap kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ini diproses secara hukum. Baik AN maupun YR ingin suami mereka dihukum secara setimpal.

"Kami baru enam bulan nikahnya. Sejak kami pacaran, ia memang suka marah-marah. Cuma ya, sekarang lebih parah," ujar AN saat dimintai keterangan oleh petugas.

AN melaporkan suaminya, TW karena sudah tak tahan dengan perlakuannya. KDRT yang membuat beberapa bagian di wajahnya luka kena sundut rokok membuat AN ingin mengakhiri pernikahannya.
Jauh hari sebelumnya, kata AN, perbuatan tidak menyenangkan sudah sering dilakukan suaminya itu. Namun, AN selalu berharap suaminya bisa memperbaikinya dan bisa menyadari kesalahannya.

"Ya, ternyata malah tambah parah kelakuannya. Makanya, saya antar anak saya ke sini (kantor polisi) biar kasusnya diproses. Biar suami anak saya itu kapok," ujar ayah AN.

Berbeda dengan AN, KDRT yang menimpa YR berawal dari pertengkarannya dengan suaminya, DH (42). Pertengkaran itu, menurut YR terjadi ketika ia meminta suaminya mengantar ibunya ke rumah temannya. Tapi, bukannya mau, suami YR malah marah- marah. Akibat KDRT ini, lengan bagian kiri dan punggung YR luka lebam

Baik suami YR maupun suami AN, dijerat Undang Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang kekerasan dalam rumah tangga. (Tribun Jabar/Dic)