Senin, 6 Oktober 2025

Jepang Tertarik Buka Studi Surfing di Pelabuhan Ratu

Menurutnya, ketertarikan pencinta surfing asal Jepang itu karena pantai Cimaja mempunyai ombak yang tidak kalah extrim

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Jepang Tertarik Buka Studi Surfing di Pelabuhan Ratu
TRIBUN JABAR
Iis Tresnawati (30), yang tergabung dalam komunitas Batukaras Surfing Club (BSC) menikmati sensasi surfing.

TRIBUNNEWS.COM BANDUNG, - Setelah West Java Surfing Champions (WJSC) yang digelar Disparbud Jabar setiap tahun di Pantai Cimaja, Kabupaten Sukabumi mendapat penghargaan Even of The Year 2012 dari Coca Cola Indonesian Surfing Championship (ISC), Jepang pun menjadi tertarik membuka sekolah pendidikan surfing di kawasan tersebut. Hal itu dikatakan Ketua TP3TP (Tim Pelestarian dan Penataan Pesisir Teluk Pelabuhan Ratu) Dadang Hendar dalam rilisnya yang disampaikan kepada Tribun, Kamis (15/11/2012).

Menurutnya, ketertarikan pencinta surfing asal Jepang itu karena pantai Cimaja mempunyai ombak yang tidak kalah extrim dengan pantai-pantai yang ada di Bali dan negara-negara lain. "Padahal, sebelumnya mereka membuka kursus di Bali. Karena melihat Pantai Cimaja, mempunyai ombak yang extrim, kini mereka akan pindah tempat kursusnya ke Cimaja,” katanya

Ketertarikan Jepang ini pun, lanjut Dadang menjadi bukti pantai Cimaja yang berada di kawasan Pelabuhan Ratu memiliki potensi pariwisata yang tinggi, selain setiap tahunnya kedatangan wisatawan lokal dan mancanegara terus meningkat. Oleh karena itu Dadang mengharapkan perhatian dari pemerintah Kabupaten Sukabumi dan Pemprov Jabar bahkan pemerintahan pusat untuk terus ditingkatkan.

"Sekarang pun kami merasa senang dengan adanya acara Gebyar Sapta Pesona yang dilesenggarakan Pemprov Jabar didukung Pemkab Sukabumi. Ini menjadi modal kami untuk terus bergerak melakukan perbaikan di kawasan pantai Pelabuhan Ratu, namun tentu bantuan dan perhatian dari pemerintah harus tetap ada," ujar Dadang.

Selain itu Dadang pun menilai sekarang ini perhatian juga sudah mulai terlihat ada dari pihak swasta. Seperti yang dilakukan Garuda Indonesia yang telah memberikan bantuan benih pohon trembesi dan bodyboard.

Untuk komitmennya melakukan penataan diri diakui Dadang, selain terus berupaya menjaga kebersihan pantai juga terus melakukan perbaikan sumber daya manusianya (SDM) penjaga pantai.

"Bahkan sekarang ini anggota Balawista yang belajar di sini banyak diminati pengelola-pengelola wisata pantai di luar negeri. Seperti Maladewa dan Dubai sudah banyak meminta, hingga sekarang ini kami sudah mengirim puluhan orang balawista ke luar negeri. Ini menjadi salah satu sumber devisa bagi negara," ungkapnya. (*)

Baca  Juga  :

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved