Senin, 6 Oktober 2025

Ribuan Pekerja Tambang di Kaltim Terancam PHK

karyawan yang menggantungkan nasib di sektor tersebut terancam dirumahkan

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Ribuan Pekerja Tambang di Kaltim Terancam PHK
Ilustrasi pekerja tambang

Laporan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto

TRIBUNNEWS.COM  SAMARINDA,  - Seperti industri kayu, zaman keemasan industri batubara tampaknya bakal segera berakhir. Ini menyusul harga batubara dunia yang terjun bebas hingga ke titik terendah. Dikhawatirkan, jika kondisi ini berlangsung berlarut-larut, ribuan karyawan yang menggantungkan nasib di sektor tersebut terancam dirumahkan.

Demikian diungkapkan Ketua Asosiasi Pengusaha Batubara Samarinda (APBS), Eko Priyatno, Senin (5/11/2012). Eko memaparkan, beberapa pertambangan di Samarinda sudah mulai melakukan penyesuaian dengan melakukan pengurangan produksi.

"Ya rata-rata sudah mulai melakukan penyesuaian dengan mengurangi produksi. Kalau produksi dikurangi otomatis kerjaan kontraktor juga berkurang. Alurnya, kalau alat berat milik kontraktor tidak jalan, berarti pekerjanya tidak kerja," ujar Eko.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Tribun, salah satu perusahaan tambang di Kukar sudah mulai melakukan pengurangan jam kerja seperti libur di akhir pekan, libur saat hari besar, hingga membatasi jam kerja hingga pukul 16.00. Padahal, sebelumnya, pertambangan dikenal beroperasi 24 jam nonstop tanpa henti. "Ya kondisi seperti itu juga terjadi di pertambangan Samarinda," kata Eko.

Meski demikian, Eko mengaku belum mengetahui persis berapa perusahaan yang sudah melakukan penyesuaian, maupun jumlah penurunan produksi. "Kalau penurunan jumlah produksi yang punya datanya itu Distamben. Sebab setiap penjualan ada laporan SKABnya. Tapi kalau perusahaan yang melakukan penyesuaian dibilang sedikit, itu tidak juga. Karena sudah lumayan juga yang melakukan penyesuaian," katanya lagi.

Menurut Eko, jika kondisi lesunya harga batubara tak kunjung membaik dalam beberapa bulan ke depan. Ribuan karyawan pertambangan bakal terancam PHK massal. "Ya kalau dalam beberapa bulan ke depan kondisinya terus-terusan begini, ya pasti kemungkinan ke arah sana (PHK)," ungkapnya.

Gejolak anjloknya harga batubara, kata eko sangat dirasakan pada pertambangan skala kecil. Sementara, meski turut melakukan pengurangan produksi, namun kondisi tambang skala besar masih relatif aman. "Kalau yang kecil, tidak ada yang nawar ya tidak laku. Tapi kalau pertambangan besar, pasti punya kontrak jangka panjang dengan pembeli, mungkin ktrak setahun atau dua tahun. Tapi produksi tetap dikurangi, misalnya yang tadi kirim 3 ponton, sekarang hanya 2 ponton," papar Eko.

Baca  JUga  :

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved