Kamis, 2 Oktober 2025

Indra Azwan Galang Dana Untuk Gaji Presiden

"Mau bagaimana lagi. Mungkin ini yang terbaik agar bisa mendapat keadilan," kata Ponadi.

zoom-inlihat foto Indra Azwan Galang Dana Untuk Gaji Presiden
Tribun Lampung/Perdiansyah
Indra Azwan pencari keadilan yang melakukan aksi berjalan kaki Malang - Mekkah telah tiba di Bandar Lampung Provinsi Lampung Rabu (04/04). Indra di temani oleh seorang rekannya Puji, selama dalam perjalanan Indra bermalam dari satu SPBU ke SPBU lainnya. (Tribun Lampung/Perdiansyah)

TRIBUNNEWS.COM,MALANG- Indra Azwan (53) kembali melakoni jalan kaki dari Malang ke Jakarta untuk mencari keadilan anak sulungnya, Rifki Andika (12).

Aksi jalan kaki keempat ini mengambil start di warungnya di Jalan Letjend S Parman, Kota Malang, Senin (5/11/2012) ini mendapat dukungan dari warga.

Selama Indra mempersiapkan diri melakoni aksi jalan kaki, beberapa warga berkumpul didekat warungnya. Salah satunya adalah Ponadi (60) yang rumahnya tidak jauh dari warung Indra. Ponadi mengaku mendukung langkah Indra menuntut keadilan dengan jalan kaki Malang-Jakarta.

"Mau bagaimana lagi. Mungkin ini yang terbaik agar bisa mendapat keadilan," kata Ponadi.

Indra memang menyempatkan diri pamitan pada tetangganya sebelum melangkahkan kaki melakoni perjalanan sejauh sekitar 900 kilometer tersebut. Ponadi mengakui Indra tidak pernah berkirim kabar pada tetangganya.

"Indra hanya berkirim kabar pada istrinya. Tetangga tahu kabarnya dari istrinya," tambahnya.

Rencananya Indra akan menyisiri jalur pantai utara (pantura) menuju Jakarta. Tas ransel berisi tiga pasang baju, sarung, dan obat-obatan menemani perjalanannya. Spanduk bertulis 'Aksi Peduli Sumbangan Gaji Presiden' dan 'Korban Kebohongan Presiden' terpasang di punggung dan dadanya.

Indra akan mengumpulkan sumbangan dari warga yang akan diberikan kepada presiden. Bapak empat anak ini menilai presiden sangat miskin dan butuh sumbangan. Apalagi presiden sering mengeluhkan gajinya yang sangat kecil. Saat memberikan sumbangan padanya pada 2010 lalu, ternyata bukan dari kantong pribadi presiden.

"Di kwitansinya tertulis Sekretariat Negara Rumah Tangga Kepresidenan. Itu bukan uang pribadi presiden, tapi uang rakyat yang dikeluarkan," kata Indra.

Bersamaan dengan Ultah ke-63 SBY, 10 September 2012 lalu, Indra juga sempat memberikan sumbangan. Sumbangan sebesar 70 Ringgit Malaysia dan sekitar 2000 Bath Thailand itu diserahkan ke Sekretariat Negara (Sesneg). Sumbangan ini dikumpulkan saat Indra melakoni perjalanan Malang-Makkah beberapa bulan silam.

Saat berjumpa dengan presiden nanti, suami Betty Bernatiyani ini juga akan memberikan spion dan pembersih telinga. Dia berharap presiden bisa melihat penderitaan rakyat yang ada di samping kanan-kiri dan belakang, sebagaimana pengendara bermotor.

"Kalau pembersih telinga itu agar presiden bisa mendengar aspirasi rakyat. Selama ini presiden masih tuli sehingga telinganya perlu dibersihkan," tambahnya.

Perlu diketahui, Indra menuntut keadilan atas kematian anak sulungnya, Rifki Andika (12) yang ditabrak oknum polisi pada 1993 lalu. Berbagai aksi sudah pernah dilakukan dengan harapan penabrak anaknya mendapat hukuman setimpal. Selain aksi jalan kaki, Indra juga pernah menggelar aksi mogok makan di Jakarta.

"Saya hanya minta keadilan, terutama untuk anak saya. Saya sudah 20 tahun mencari keadilan. Aparat terkait selalu respon setiap saya aksi," imbuh pria yang hobi mendaki ini.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved