Senin, 6 Oktober 2025

Pemilihan Gubernur Jabar

Rieke Bermimpi Ingin Eratkan Daerah Se-Jabar Lewat Budaya

Rieke Diah Pitaloka tak sungkan menyebut dirinya sebagai orang sunda. Bakal calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2013

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Rieke Bermimpi Ingin Eratkan Daerah Se-Jabar Lewat Budaya
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Rieke Diah Pitaloka menjawab pertanyaan saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional Kebudayaan Kontemporer II tentang Surat Malam untuk Presiden: 84 Patahan Narasi di Aula Barat Kampus ITB, Kota Bandung, Senin (29/10/2012). Pada acara yang diisi monolog kebangsaan Surat Malam untuk Presiden yang dibawakan Wawan Sofwan tersebut juga hadir sejumlah pembicara di antaranya Intan Rizky Mutiaz, Ninok Leksono, Budhiana Kartawijaya.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rieke Diah Pitaloka tak sungkan menyebut dirinya sebagai orang sunda. Bakal calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2013 nanti justru bangga dirinya berdarah Bumi Pasundan.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu pun menyampaikan hasrat dan keinginannnya melalui sebuah mimpi tentang Jawa Barat.

Di mana mimpi tersebut tak lepas dari isu Pilkada Jabar, di tengah menghangatnya perdebatan mengenai siapa yang akan dicalonkan dari setiap partai, baik sebagai gubernur maupun wakil gubernur. Apakah partai-partai akan berkoalisi atau tidak.

Mimpi yang akan digapainya yakni mempersatukan 20 kota/kabupaten di Jawa Barat yang pasti memiliki ciri khas dan identitas lokal berbeda-beda.

Lewat jalur kebudayaan, politisi PDIP ini yakin sebuah kekuasaan akan lebih memanusiakan rakyat, sehingga tak mencabutnya dari akar kultural tiap daerah.

"Untuk semua itu saya harus belajar dari mereka para bupati dan walikota yang telah terlebih dahulu berjuang lewat keputusan-keputusan kebijakan sekaligus anggaran. Dari mereka saya akan belajar bagaimana kita bisa bersama rakyat di Parahiyangan kelak berani dengan kepala tegak," kata Rieke melalui siaran pers yang diterima Tribun, Minggu (4/11/2012).

Rieke menilai, kini warga kota Parahiyangan itu, harus lebih maju. Dengan memberantas kebodohan, dirinya mengaku siap untuk memimpin daerah "hujan" tersebut.

"Saya rakyat Indonesia sekaligus orang Sunda, berasal dari Tanah Parahiyangan yang rakyatnya tak lagi hidup dalam kemiskinan dan kebodohan karena kami mempertahankan diri sebagai manusia Sunda."

"Bagi saya, menjadi manusia Sunda adalah hal kodrati yang membuat kita punya identitas tersendiri. Memiliki keunikan di tengah keberagaman, bukankah itu maksud dari Bhineka Tunggal Ika," kata legislator DPR tersebut.

Melaju dalam pilkada 2013 nanti, lanjut Rieke, tak pernah menjadi sebuah agenda yang diimpikan sebelumnya. Apalagi jika dirinya melihat jejak rekam masa lalunya.

"Sebuah mimpi, yang diilhami oleh masa kecil saya yang masih mengalami "ngurek" mencari belut atau nyair gendol (ikan kecil) di aliran pematang sawah," imbuhnya.

Namun diklaimnya, semuanya itu tanpa disadari telah membentuk karakter Rieke sebagai manusia Indonesia yang tetap punya karakter dan tanpa malu mengatakan, "saya orang Sunda".

Rike pun mengaku bangga, meski sering diledek bahasa Indonesia atau bahkan bahasa Inggris saya tetap berlogat Sunda.

"Sampai kawan-kawan di DPR atau para wartawan pun memanggil saya si teteh," kata pemeran Oneng di serial Bajaj Bajuri itu.

Mengenang masa lalu itu, Rieke sempat berdiskusi dengan Bupati Purwakarta, yang dia biasa sapa, Kang Dedi. Dalam diskusinya, ternyata dua insan ini mempunyai kegelisahan yang sama tentang kenangan masa kecil yang tergerus modernitas.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved