Sabtu, 4 Oktober 2025

Jembatan Kelampai Ketapang Mendesak Dibangun

Akses penyeberangan sungai yang terdapat di Desa Kelampai Kecamatan Manis Mata, memakan korban.

Editor: Dewi Agustina

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ali Anshori

TRIBUNNEWS.COM, KETAPANG - Akses penyeberangan sungai yang terdapat di Desa Kelampai Kecamatan Manis Mata, memakan korban. Seorang warga dikabarkan mengalami patah kaki saat akan melakukan penyeberangan di kawasan tersebut beberapa waktu lalu.

Karena itu pembangunan jembatan yang menghubungkan Kecamatan Manis Mata dengan wilayah Kalimantan Tengah akan semakin dekat. Apalagi sebagian warga di sejumlah desa saat ini menggunakan jasa penyeberangan di sungai itu.

"Warga sangat berharap sekali agar pemerintah segera membangun jembatan penyeberangan di lokasi tersebut, supaya akses dari Desa Kelampai menuju Kalimantan Tengah lebih cepat," kata Anggota DPRD Alfian Nur kepada Tribun Pontianak (Tribun Network), Selasa (30/10/2012).

Alfian mengakui sudah menyampaikan persoalan tersebut kepada pemerintah daerah, dan perusahaan perkebunan yang ada di wilayah itu.

"Di sana kan sudah ada perusahaan, kita harapkan pemerintah bisa menggunakan dana sharing dengan perusahaan, kalau di perusahaan kan ada program CRS-nya, saya yakin perusahaan mau," kata Alfian.

Alfian mengatakan, di desa tersebut sejatinya sudah ada jembatan, akan tetapi jarak tempuhnya bisa mencapai 2 sampai tiga jam. Namun jika melalui penyeberangan tersebut jaraknya lebih dekat, karena merupakan jalur pintas.

"Penyeberangan itu saat ini juga dimanfaatkan oleh warga dan perusahaan, dengan biaya penyeberangan sebesar Rp 5.000 sekali jalan, namun kalau mutar lagi jaraknya jauh, dan menghabiskan waktu, makanya lokasi tersebut sangat strategis jika dibangun jembatan," jelasnya.

Wakil Bupati Ketapang Boyman Harun mengatakan, pemerintah tetap akan berusaha membangunan insfrastruktur, baik jalan ataupun jembatan. Sebagai upaya untuk mendongkrak perekonomian kerakyatan, namun demikian hal itu tentu saja harus disesuaikan dengan kondisi keuangan yang ada.

"Pembangunan pemerintah tetap dilakukan, namun ada skala prioritas, mana yang lebih penting, sebab pembangunan jalan ini memang rata-rata daerah juga membutuhkan pembangunan, sementara anggaran pemerintah sangat terbatas," jelasnya.

Boyman mengatakan, beberapa infrastruktur di Ketapang diupayakan pembangunannya dengan dana sharing, baik melalui APBD provinsi maupun dana dari pusat, termasuk diantaranya sharing dengan perusahaan melalui program CSR.

Baca Juga:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved