Pemilihan Gubernur Sumut
Wajar Elektabilitas Gatot Pujo Nugroho Menurun
Pengamat Komunikasi Politik Sumatera Utara, Prof Suwardi Lubis mengatakan wajar jika tingkat elektabilitas (keterpilihan) Plt Gubernur
Laporan Wartawan Tribun Medan, Arifin Al Alamudi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pengamat Komunikasi Politik Sumatera Utara, Prof Suwardi Lubis mengatakan wajar jika tingkat elektabilitas (keterpilihan) Plt Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho menurun jelang Pilkada Sumut 2013. Menurutnya ada beberapa kelemahan Gatot sebagai incumbent.
"Kelemahan Gatot sebagai Plt Gubernur adalah karakternya. Ia kurang pendekatan kepada masyarakat," ujar Suwardi.
Tak heran, tambah Suwardi, jika elektabilitas Gatot disalip oleh Gus Irawan Pasaribu.
"Gus itu santun dan sederhana. Makanya wajar tingkat elektabiltasnya dari survei menduduki posisi tertinggi," jelasnya.
Berdasarkan survei yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN) yang dipaparkan Minggu (28/10/2012) menunjukkan tingkat popularitas atau yang paling dikenal Gatot Pujo Nugroho berada di urutan teratas dengan 88,6 persen. Gus Irawan Pasaribu di urutan kedua dengan 81,4 persen.
Namun tingkat acceptabilitas atau penerimaan masyarakat, Gus Irawan mendulang persentase terbesar dengan jumlah 68,4 persen. Gatot Pujo Nugroho (GPN) 63,2 persen, AY Nasution 34,5 persen, dan Amri Tambunan 32,3 persen.
Untuk tingkat elektabilitas (keterpilihan) Gus Irawan tetap menduduki peringkat teratas dengan 24,2 persen. GPN di urutan kedua 17,8 persen, disusul RE Nainggolan 10,8 persen, Amri Tambunan 8 persen, AY Nasution 4,6 persen, Chairuman 4,4 persen, Ngogesa 4,3 persen, dan T Erry 3,4 persen.
Jika Pilgub Sumut dikerucutkan tiga nama, elektabilitas 3 cagub teratas adalah Gus Irawan 43,1 persen, GPN 30,9 persen, dan AY Nasution 8 persen.
"Seandainya Pilgub dua putaran, Gus dipilih oleh 50,1 persen pemilih dan GPN 31,8 persen. Sedangkan 18,1 persen belum menentukan pilihan," jelas Direktur Eksekutif LSN, Umar S
Bakry.
Baca Juga: