Siswa dan Alumni SMAN Kompleks Deklarasikan Antitawuran

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Sekitar 4.000 siswa, guru, dan alumnus SMAN Kompleks (Smankom) tumpah di Jalan Wijaya Kusuma, Senin (29/10/2012).

Keluarga besar SMAN 1, SMAN 2, SMAN 5, dan SMAN 9 Surabaya itu satu suara meneriakkan Deklarasi Antitawuran. Mereka bersama-sama berikrar memerangi kekerasan, tawuran, dan narkoba.

Suara gemuruh dari ribuan orang itu menggema di Jalan Raya yang ditutup sejak pukul 05.00. Begitu empat Ketua OSIS Smankom mulai mengucapkan ikrar, seluruh peserta upacara Deklarasi Antitawuran dengan penuh semangat dan menjiwai menirukannya.

Bertindak selaku Inspektur Upacara Deklarasi Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Ikhsan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh yang merupakan alumnus SMN 9 urung hadir karena ada tugas pemerintah. Begitu juga Wali Kota Tri Rismaharini (alumnus SMAN 5) tak jadi datang karena upacara Sumpah Pemuda di Balai Kota.

Begitu juga sejumlah artis seperti Ahmad Dhani, Dewa Budjana, Astrid, dan artis-artis lain yang kebanyakan alumnus SMAN 2 juga tak jadi hadir.

"Tapi semua peduli dan mendukung pebuh deklarasi antitawuran ini," terang Ketua Panitia Deklarasi Antitawuran dari Alumni, Gatot Sutantra, Wakil Ketua DPD Hanura Jatim (alumnus SMAN 9).

Ribuan peserta itu serentak menggemuruhkan ikrar Deklarasi Antitawuran Smankom. Mereka bersama empat kepala sekolah dan alumnus ini sepakat meneriakkan ikrar tersebut. Seakan mereka meneriakkan itu dengan jiwa bergetar.

Berikut ikrar Antitawuran; Kami siswa Smankom menolak keras segala bentuk aksi tawuran dan kekerasan.
Menolak, melawan, dan memerangi segala bentuk narkoba. Serta
Kami siswa Smankom, siap menjaga perdamaian dan keatuan.