Rizaludin Tenggelam di Sungai Ongkag
Belum reda duka yang mendera Mama Irzal setelah sang suami, Haja I Tampoi, meninggal dunia,
Laporan Wartawan Tribun Manado, Edi Sukasah
TRIBUNNEWS.COM, KOTAMOBAGU - Belum reda duka yang mendera Mama Irzal setelah sang suami, Haja I Tampoi, meninggal dunia, kini perempuan tersebut harus kehilangan anak semata wayangnya selamanya. Nyawa Rizaludin Tampoi, remaja berumur 13 tahun tak tertolong setelah tenggelam di Sungai Ongkag, Kopandakan, Kotamobagu Selatan, Kamis (25/10/2012).
Mama Irzal tak dapat menahan lagi kesedihannya saat melihat jenazah Irzal di bawa ke rumah neneknya yang berjarak sekitar dua kilometer dari tempat kejadian. Dia tampak menangis sambil sesekali memanggil nama sang anak yang masih duduk di kelas VIII SMPN 8 Kopandakan.
"Ibunya (Mama Irzal) tinggal di Desa Mengkang, Lolayan. Karena dia sekolah di sini, almarhum tinggal di neneknya yang biasa kami panggil Bai Ama," ujar Jusran Mokolanut, anggota DPRD Kotamobagu yang juga masih berkerabat dengan keluarga korban.
Jusran juga mengaku kaget dengan kejadian tersebut. Dia menerima kabar melalui pesan singkat sekitar pukul 13.00 wita. Kamis siang itu dia sedang menerima para pengunjukrasa di Kantor DPRD Bolmong. "Saya langsung ke Kopandakan. Dia (korban) masih keponakan saya dan bapaknya belum lama meninggal," kata dia menambahkan.
Informasi yang dihimpun Tribun Manado, sebelum tenggelam korban mandi di Sungai Ongkag bersama sekitar tujuh teman sebayanya. Sungai tersebut memang kerap dijadikan tempat bermain anak-anak. Selain itu juga, lokasi tersebut juga tempat pengambilan pasir dan batu untuk pembuatan jalan.
Herdi Agantu, rekan korban yang ada di tempat kejadian mengatakan, awalnya mereka mandi-mandi di tempat tersebut. Rupanya Irzal tak bisa berenang. "Irzal sempat minta tolong. Kami berusaha membantu namun tak berhasil," kata Herdi.
Seorang temanya kemudian berlari mencari oranng untuk dimintai tolong. Akhirnya ada beberapa warga yang sedang menggali material mencoba menolong. Beberapa warga lainya pun membantu. Namun tak bisa diraih, malang tak bisa ditolak. Irzal tak tertolong setelah tenggelan di kedalaman sekitar dua meter.
"Sekitar pukul 13.30 wita, warga menemukan jasad almarhum dan nyawanya tidak tertolog. Warga menemukan jenazah di tempat dia tenggelam, jadi belum terbawa arus," ujar Jusran menandaskan.